Kesehatan

Tak Selalu Menyenangkan, Ini Dampak Buruk Sering Kerja Luar Kota

Sabtu, 13 Januari 2018 - 04:27 | 71.29k
ILUSTRASI. Terlalu sering bepergian karena pekerjaan memiliki gejala depresi yang tinggi. (FOTO: glitzmedia.co)
ILUSTRASI. Terlalu sering bepergian karena pekerjaan memiliki gejala depresi yang tinggi. (FOTO: glitzmedia.co)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bekerja ke luar kota memang terlihat menyenangkan. Sebagian orang menganggap tugas luar kota bisa dimanfaatkan sebagai bentuk refreshing. Meski terlihat menyenangkan, ternyata terlalu banyak bepergian untuk urusan bisnis ternyata berdampak buruk bagi kesehatan.

Seperti dilansir dari CNN Indonesia, penelitian terbaru dari Mailman School of Public Health Columbia University, New York, AS menyatakan bahwa orang yang terlalu sering bepergian karena pekerjaan memiliki gejala depresi yang tinggi.

Advertisement

"Meskipun perjalanan bisnis dapat dilihat sebagai keuntungan kerja, ada banyak literatur yang semakin berkembang menunjukkan bahwa perjalanan bisnis dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang berhubungan dengan gaya hidup," kata Profesor Muda epidemiologi di Mailman School of Public Health Andrew Rundle.

Riset yang dilakukan terhadap lebih lebih dari 18 ribu pegawai itu menemukan hubungan antara bepergian ke luar kota dengan kesehatan mental. Semakin lama seseorang jauh dari rumah maka bakal semakin berpengaruh terhadap perilaku dan kesehatan mental orang tersebut.

Studi itu menyebut orang yang bepergian dua pekan atau lebih dalam satu bulan akan berisiko mengidap gejala kecemasan, depresi dan kesulitan tidur dibandingkan dengan orang yang bepergian hanya satu hingga enam hari dalam sebulan.

Dampak ini akan semakin parah jika orang yang dinas ke luar kota itu merokok dan mengonsumsi alkohol. Mereka cenderung adiktif, dan ketergantungan daripada yang tidak melakukan perjalanan kerja.

Agar perjalanan kerja tak berdampak buruk bagi kesehatan dan hubungan pribadi, para pekerja disarankan untuk meminta pengurangan kegiatan di luar kota. Pekerja juga disarankan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga misalnya di akhir pekan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Indonesia

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES