Diet Keto Jangka Panjang Bisa Membahayakan Kesehatan Lho

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Diet keto tengah menjadi trend untuk menurunkan berat badan akhir-akhir ini. Penelitian membuktikan bahwa diet keto memang mampu menurunkan berat badan dan menjadi dorongan banyak orang yang mengalami kegemukan untuk menerapkan diet keto.

Diet keto merupakan diet dengan prinsip mengasup lemak yang tinggi dan karbohidrat yang rendah. Dengan prinsip tersebut, tubuh kita akan mengalami ketosis yaitu kondisi dimana energi tubuh diperoleh dari pemecahan lemak karena asupan karbohidrat yang rendah tidak mampu mencukup kebutuhan energi tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila tubuh kita mendapatkan asupan lemak-lemak pilihan.

Advertisement

Pada diet keto, asupan lemak harus diperhatikan agar proses diet dapat dirasakan dengan optimal. Asupan lemak pilihan pada diet keto diperoleh dari jenis lemak minyak zaitun, minyak biji-bijan serta minyak dari makanan sumber hewani. Besarnya kebutuhan asupan lemak pada diet keto harus diperhitungkan dengan tepat agar asupan energi dari diet keto mampu diolah dengan baik oleh tubuh.

Meski dinilai efektif menurunkan berat badan, diet keto juga memiliki efek buruk. Dilansir dari Dokter Sehat, asupan lemak yang tinggi dalam jangka waktu lama diiringi dengan rendahnya asupan karbohidrat ternyata memiliki efek yang dapat merugikan tubuh.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan University of Iowa, penerapan diet keto dalam jangka lama dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL dalam darah meningkat, hal ini menyebabkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular akan semakin besar. Selain itu muncul pula risiko pada ginjal yaitu terjadinya kerusakan fungsi ginjal yang mengarah ke batu ginjal. Hal ini sesuai dengan bukti penelitian lain yang juga menyebutkan gangguan hormon dan emosional dapat timbul dari penerapan diet keto dalam jangka waktu yang lama.

Asupan lemak pilihan yang tinggi serta karbohidrat yang rendah bukanlah suatu prinsip diet yang mudah dilakukan. Apabila ingin menerapkan diet keto, sebaiknya Anda perlu bertanya pada praktisi kesehatan yang telah ahli dibidangnya. Jangan sampai diet ini justru membuat Anda tidak sehat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.