
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tubuh berkeringat usai beraktivitas atau berolahraga selalu membuat Anda ingin segera mandi agar terlihat lebih segar. Namun, banyak yang percaya mandi saat berkeringat bisa memicu masalah pada kulit dan tubuh. Benarkah demikian?
Masalah yang sering dikhawatirkan karena mandi saat berkeringat adalah munculnya jamur pada kulit atau panu. Namun sebenarnya panu bukan disebabkan kondisi mandi saat berkeringat, melainkan karena kebiasaan membiarkan keringat terlalu lama berada di kulit tanpa mengeringkannya dengan handuk atau mengganti baju.
Advertisement
Sebenarnya, kepercayaan untuk tidak mandi saat berkeringat tidak cuma dipicu kekhawatiran soal panu. Setelah melakukan aktivitas yang melelahkan atau terkena cuaca panas, suhu tubuh tentu akan meningkat. Demi menormalkan kembali suhu yang terlalu tinggi, tubuh akhirnya mengeluarkan keringat.
Keluarnya keringat secara tidak langsung bisa mendinginkan kembali suhu tubuh. Itulah mengapa, tubuh masih terasa panas, meski Anda sudah berkeringat.
Jika dalam kondisi seperti itu, kemudian Anda langsung mengguyur tubuh dengan air, khususnya air dingin, menurut Stacy Sims, PhD, seorang ahli fisiologi di San Fransisco, hal tersebut akan mempersempit pembuluh darah dan justru memicu suhu tubuh untuk terus naik.
Sebaiknya memang tidak langsung mandi saat berkeringat. Saat berkeringat deras dan tubuh masih terasa panas, istirahatlah sebentar sambil mengeringkan keringat. Tapi ingat, jangan terlalu lama. Setelah agak rileks dan suhu tubuh Anda juga sudah mulai menurun usai olahraga dan berkeringat, mandilah dengan air bersuhu normal. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |