
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sel kanker bisa muncul dan berkembang di kerongkongan dan disebut sebagai kanker esofagus. Jenis kanker ini menduduki peringkat ke-6 sebagai jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia.
Gejala kanker esofagus biasanya bervariasi tergantung pada lokasi awal di mana sel kanker menyebar. Namun, ada tanda dan gejala khas dari kanker esofagus yang bisa Anda waspadai.
Advertisement
Berikut ini berbagai gejala kanker esofagus yang patut diwaspadai, seperti dilansir dari Hello Sehat.
1. Kesulitan menelan
Salah satu gejala paling khas dari kanker esofagus adalah kesulitan menelan. Bisa dibilang, sekitar 90-95 persen orang yang terkena kanker esofagus mengalami gejala satu ini.
Pertumbuhan tumor yang semakin besar menyebabkan saluran kerongkongan menyempit. Alhasil, Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar bisa menelan semua makanan.
2. Sering muntah
Sekitar 40 persen pasien dengan kanker esofagus sering mengeluhkan gejala muntah setelah makan. Kondisi ini biasanya disebabkan karena makanan yang tersangkut di kerongkongan. Alhasil, tubuh akan secara otomatis mengeluarkan kembali makanan dengan paksa melalui mulut.
Beberapa orang bahkan ada yang sampai mengalami muntah darah. Hal ini umumnya terjadi bila tumor di kerongkongan mengalami perdarahan atau jaringan di sekitar kerongkongan ada yang terluka.
3. Sensasi terbakar di dada
Gejala kanker esofagus juga sering disertai dengan rasa nyeri dan panas di dada, yang disebut dengan heartburn. Penyebabnya adalah asam lambung yang bocor naik ke kerongkongan.
Di kerongkongan terdapat katup yang disebut sfingter. Idealnya, katup ini berfungsi untuk menahan agar cairan asam tetap tertampung di dasar lambung. Namun, bila Anda mengalami kanker esofagus, katup ini tidak dapat berfungsi baik sehingga asam dari lambung rentan mengalir balik dan menyebabkan heartburn.
4. Berat badan turun drastis
Anda harus waspada bila berat badan Anda tiba-tiba menurun drastis tanpa alasan yang jelas. Ini bisa jadi gejala kanker esofagus.
Selain karena pengaruh kurang nutrisi akibat kesulitan menelan, penurunan berat badan juga bisa disebabkan oleh metabolisme sel kanker itu sendiri. Berat badan yang terus-terusan menyusut merupakan sinyal bahwa sel kanker sedang menggerogoti massa otot dan jaringan lemak tubuh.
Sebaiknya segera periksa ke dokter bila berat badan yang turun lebih dari 5% dari berat badan awal dan kondisi ini terjadi selama lebih dari 6 bulan.
Kanker esofagus dapat menyebabkan kematian bila terlambat diobati. Itu sebabnya, Anda harus waspada dengan beberapa gejala awal kanker esofagus. Sebaiknya segera periksa ke dokter bila Anda mengalami berbagai gejala di atas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |