
TIMESINDONESIA, DEMAK – Ahmad Solikin, penjual Jamu legendaris Jamu Coro Raden di depan Masjid Bintoro Betengan Demak mengatakan, minum jamu sangat bermanfaat untuk menambah daya tahan tubuh dari serangan bakteri/virus jahat.
"Minum jamu sangat bermanfaat untuk menambah daya tahan tubuh," tutur Ahmad Solikin, Kamis (2/4/2020).
Advertisement
Setiap hari, Solikin membuka lapaknya mulai pukul 15.00-17.00. Hanya dengan modal Rp 200.000 untuk membeli bahan baku, dalam sehari ia bisa mendapat keuntungan Rp 100.000.
"Meski hanya mendapat untung 50 persen dari modal yang saya keluarkan, Alhamdulillah masih dapat keuntungan Rp 100.000," ujar Solikin.
Satu gelas jamu yang ia jual seharga Rp 2000. "Untuk kuliner yang selegendaris ini, saya kira sangat terjangkau," imbuhnya.
Jamu yang dijual Solikin, ia beri nama Jamu Coro Raden. Ia mengaku, nama tersebut terinspirasi dari cerita nenek moyangnya.
Ia menceritakan, pada waktu itu, Raden Fatah (raja pertama kesultanan Demak) meminta untuk menyiramkan (dalam bahasa Jawa "coro/cor") jamu ke dalam mangkok yang berisi bubur, sehingga disebut bubur jamu coro.
Adapun nama Raden yang ada di belakangnya, menurut cerita, buyutnya adalah seorang pelayan kerajaan dan sering menyuguhkan hidangan Jamu Coro Raden untuk Raden Fatah dan tamu-tamunya.
"Ini miturut cerita dari kakek saya, bisa jadi benar namun juga bisa jadi sangat salah, soalnya dulu sering didongengi mbah," ujarnya.
Jamu Coro Raden terbuat dari resep asli warisan leluhur yang sudah turun temurun. Yaitu menggunakan rempah-rempah seperti sere, jahe, kayu manis dan menggunakan gula asli tanpa pemanis buatan maupun bahan pengawet.
"Tujuan saya menggunakan resep tersebut adalah untuk melestarikan budaya yang merupakan warisan leluhur yang sangat legendaris agar tidak punah," ujarnya.
Jamu Coro Raden sangat digemari oleh semua kalangan, dari balita, anak muda, sampai orang tua baik laki-laki maupun perempuan.
"Jamu Coro Raden sangat baik bagi semua kalangan dan memang niatnya untuk membantu masyarakat Demak agar selalu sehat," tutur Solikin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |