Tips Menyimpan Obat-Obatan di Rumah ala Apoteker

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Bagi sebagian masyarakat tentu ada yang menyimpan obat-obatan di rumah. Beragam alasan pun muncul. Mulai dari untuk persediaan sebagai langkah antisipasi bila suatu ketika dibutuhkan secara mendadak hingga tak perlu repot membeli ke apotik ketika dibutuhkan.
Sebenarnya tidak keliru menyimpan obat di rumah. Asalkan penyimpanan obat sesuai dan tepat. Sebab, penyimpanan obat akan berpengaruh terhadap kualitas obat yang otomatis akan berpengaruh pula pada efektivitas obat yang dikonsumsi. Jadi bila kita keliru menyimpan obat, bisa jadi obat tersebut sudah tidak manjur lagi.
Advertisement
Ahli farmasi RSUD Sleman, Deviana Dyah Ayu Faradiska S.Farm.,Apt dan Ulfah Septianingsih S.Farm.Apt berbagi tips menyimpan obat-obatan di rumah. Hal ini juga sesuai dengan lembar edukasi gemacermat dari Kemenkes tahun 2016.
1. Secara umum, menyimpan obat tidak melepaskan etiket pada wadah obat. Sebab, setiap obat terdapat nama, cara penggunaan, dan informasi penting yang lain.
2. Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada kemasan. Misalnya, pada kemasan tertulis simpan di tempat sejuk dan kering terhindar dari sinar matahari langsung, di bawah suhu 30°C. Maka, obat tidak perlu di simpan di dalam lemari es. Jika pada kemasan tertulis simpan pada suhu 2-8°C, maka simpan obat di lemari pendingin.
3. Letakkan obat jauh dari jangkauan anak.
4. Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat.
5. Tidak menyimpan obat di dalam mobil dalam jangka lama karena suhu tidak stabil dalam mobil dapat merusak obat.
6. Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam penyimpanan. Misal : perubahan warna, bau dan penggumpalan.
Berikutnya, secara khusus menyimpan obat.
1. Tablet dan kapsul tidak disimpan di tempat panas atau lembab.
2. Obat sirup tidak disimpan dalam lemari pendingin, kecuali dengan perintah khusus. Misal, Amoxicillin sirup yang sudah diencerkan harus disimpan dalam lemari pendingin. Sedangkan untuk obat yang tertulis di simpan di suhu 25 – 30 °C tidak perlu disimpan di lemari pendingin.
3. Obat untuk vagina (ovula) dan anus (suppositoria) disimpan di lemari pendingin (bukan freezer) agar tidak meleleh di suhu ruangan.
4. Obat bentuk aerosol/spray tidak disimpan di tempat bersuhu tinggi, karena dapat meledak.
5. Insulin yang belum digunakan disimpan di lemari pendingin. Setelah digunakan disimpan di suhu ruangan.
Nah, itu adalah tips menyimpan obat-obatan di rumah. Segera buka kulkas masing-masing dan lihat obat apa yang disimpan di sana ya. Biasanya di kemasan tertulis obat tersebut disimpan di suhu berapa. Kalau masih ragu bisa ditanyakan ke Apoteker Anda. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |