Kesehatan

Masih Diteliti Para Ahli, Apa Itu Fenomena Long Covid ?

Sabtu, 27 Februari 2021 - 13:07 | 63.87k
Ilustrasi Long Covid.(Klikdokter)
Ilustrasi Long Covid.(Klikdokter)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bulan kedua pada awal 2021 ini, angka mpenyebaran Covid-19 masih tinggi. Kini muncul sebuah fenomena yang dinamakan Long Covid yakni gejala masih dapat menetap pada pasien positif Covid-19 meskipun hasil swab sudah negatif.

"Gejala yang masih dirasakan orang positif Covid-19 lebih dari 28 hari setelah kemunculan," ungkap Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica, Sabtu (27/2/2021).

Dewi berpendapat, fenomena Long Covid, harus segera ditanggapi secara serius, karena berakibat pada kondisi fisik dan mental bagi orang yang pernah terinfeksi Covid-19.

Fenomema Long Covid dapat terjadi pada pasien rawat inap maupun pada pasien yang tidak rawat inap. Sekitar 76 persen pasien yang dirawat inap masih mengalami lebih dari satu gejala setelah enam bulan paska sembuh (Huang,2021).

Fenomena Long Covid saat ini semakin banyak ditemui, seiring dengan bertambah banyak pula angka kesembuhan.

"Hal ini masih terus diteliti oleh para ahli, di mana baru-baru ini terdapat informasi baru yang menyatakan bahwa sekitar 30 persen penderita Covid-19 akan mengalami fenomena Long Covid sampai sembilan bulan. (Logue,2021)," paparnya.

"Gejala yang sering dikeluhkan pada penderita Long Covid antara lain sesak, batuk, sesak saat berolahraga, nyeri dada, diare/mual, nyeri perut, mudah lelah meski aktivitas ringan, dan kehilangan penciuman/rasa," sambung Dewi.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko Long Covid di antaranya memiliki lebih dari lima gejala saat minggu pertama sakit, ada sesak nafas pada awal gejala, peningkatan usia dan obesitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES