Ini Beberapa Risiko Bersihkan Telinga dengan Ear Candle

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ear Candle adalah salah satu rangkaian perawatan untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam telinga. Sekilas mengenai perawatan ini, pelanggan akan diminta tidur menyamping dengan memasukkan kertas yang melilit sebuah lilin berongga kemudian dimasukkan kedalam telinga.
Saat dimasukkan, kotoran yang ada di dalam telinga akan meleleh sehingga menempel pada kertas yang dimasukkan tersebut. Tujuan perawatan ini memang supaya telinga menjadi lebih bersih.
Advertisement
Meski bikin kuping bersih, tetap harus memperhatikan resiko yang ditimbulkan dari perawatan ear candle. Beberapa resiko tersebut meliputi:
1. Masuknya abu lilin ke dalam telinga
Hal ini sedikit berbahaya karena akan menghilangkan pendengaran sementara. Masuknya abu lilin tersebut, akan menutup saluran gendang telinga sehinga untuk beberapa waktu akan kesulitan mendengar bunyi.
2. Luka bakar pada telinga bagian dalam
Meskipun jaran terjadi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika terlalu panas dan tidak kuat, akan menimbulkan luka bakar. Bahayanya adalah, luka bakar tersebut terletak dibagian dalam telinga.
3. Penyumbatan yang diakibatkan oleh lelehan lilin.
Jarang terjadi namun cukup serius, jika hal ini benar-benar terjadi maka penanganannya harus dengan prosesur operasi untuk mengeluarkan lelehan lilin yang masuk. Hal ini bisa dihindari jika dilakukan dengan teliti, fokus dan berhati-hati.
4. Kerusakan atau gendang telinga yang berlubang
Umumnya, setelah melakukan ear candle, seseorang akan terasa seperti ada air atau barang lain yang menganggu di dalam telinga. Hal ini bisa jadi merupakan indikasi rusak atau robeknya gendang telinga.
Itulah beberapa resiko yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan ear candle. Sejauh ini, rekomendasi perawatan yang masih aman dilakukan untuk membersihkan kotoran telinga adalah pergi ke dokter spesialis atau dokter THT. Dengan begitu, tak perlu khawatir akan resiko-resiko berbahaya lainnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |