Kesehatan

Molnupiravir dan Paxlovid, Dua Obat Covid-19 yang Diklaim Ampuh

Selasa, 09 November 2021 - 19:23 | 69.96k
Ilustrasi. Obat covid-19. (Iira116/Pixabay)
Ilustrasi. Obat covid-19. (Iira116/Pixabay)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Upaya pengembangan obat Covid-19 menunjukkan hasil menggembirakan. Perusahaan farmasi Merck berhasil mengembangkan obat berlabel Molnupiravir. Sedangkan Pfizer mendeklarasikan obat covid-19 bernama Paxlovid.

Mengutip detik.com, Molnupiravir efektif pada pasien Covid-19 gejala ringan hingga sedang. Dosis yang diberikan 2 x 800 mg selama 5 hari. Artinya, dalam satu siklus terapi, butuh 40 tablet oral 200 mg. 

Advertisement

Obat Molnupiravir buatan farmasi Amerika ini terbukti memangkas risiko rawat inap hingga kematian sampai 50 persen, dan teruji ampuh pada varian Delta, Gamma, dan Mu.

Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof Zullies Ikawati, seperti diberitakan antaranews.com, informasi mengenai obat Molnupiravir telah beredar sejak bulan Maret hingga April 2020.

Obat ini disebut memiliki efek hingga 100 persen saat uji klinis fase tiga. Pasien bisa minum obat sendiri di rumah, dan sembuh dalam 5 hari, sehingga sangat nyaman digunakan sama seperti mengobati flu biasa seperti sekarang.

Molnupiravir adalah obat antivirus yang awalnya dikembangkan oleh Emory (University) Institute for Drug Discovery (EIDD) dalam rangka penemuan obat untuk Venezuelan equine encephalitis virus.

"Senyawa obat ini merupakan analog nucleoside cytidine, yang dapat menyusup rantai RNA dan menghambat sintesis RNA virus melalui penghambatan enzim RdRp (RNA-dependent RNA Polymerase), yang pada gilirannya menghambat replikasi virus," jelas Zullies.

Bagaimana dengan Paxlovid? Paxlovid merupakan obat pil antivirus corona eksperimental Pfizer Inc untuk pasien Covid-19 yang diklaim mampu mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 89 persen pada orang dewasa yang rentan. 

Dikutip dari BBC, obat Covid-19 Paxlovid dapat digunakan segera setelah gejala terinfeksi virus corona muncul pada orang yang berisiko tinggi sakit parah. 

Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan kemampuan pil buatan Pfizer melampaui molnupiravir yang dikembangkan Merck yang memiliki efektivitas 50 persen.

Mengutip kompas.com, uji coba obat Paxlovid dihentikan lebih awal karena dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.

Paxlovid merupakan obat Covid-19 yang bekerja sebagai protease inhibitor. Protease inhibitors adalah kelas dari pengobatan yang digunakan untuk menangani atau mencegah infeksi oleh virus.

Obat Covid-19 ini dirancang untuk memblokir enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak. Mengutip dari USA Today, obat Covid-19 Paxlovid ini dikemas dalam kemasan blister terdiri dari dua pil Paxlovid dan salah satu antivirus, ritonavir, yang memungkinkan Paxlovid aktif lebih lama pada konsentrasi yang lebih tinggi. Pemberian obat Covid-19 Paxlovid ini pada pasien yakni mengambil dua bungkus sehari selama lima hari.

Obat Covid-19 Paxlovid, ditargetkan akan mendapatkan persetujuan penggunaan sesuai peraturan AS pada akhir tahun nanti. Pfizer menyebut pihaknya berencana menyerahkan hasil uji coba sementara ke Food and Drug Administration (FDA) sebelum 25 November 2021. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES