Kesehatan

WHO dan RS St Jude Siapkan Sistem Penyediaan Obat Kanker secara Global

Selasa, 14 Desember 2021 - 08:51 | 43.42k
Ilustrasi - Kanker (Foto: iStockphoto/spukkato)
Ilustrasi - Kanker (Foto: iStockphoto/spukkato)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ada kabar menggembirakan bagi anak penderita kanker karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama RS Penelitian Anak St. Jude di Memphis, Tennessee, AS akan membangun platform untuk menyediakan pasokan obat kanker tanpa henti. WHO menyatakan, setiap tahun tercatat 100.000 anak di seluruh dunia meninggal karenanya.

Obat yang dimaksudkan itu nantinya tetap terjamin kualitasnya tanpa henti bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Laman WHO melansir, setiap tahun, diperkirakan 400.000 anak di seluruh dunia terkena kanker, dan 100.000 diantaranya meninggal dunia karena mereka tidak bisa secara konsisten mendapatkan atau membeli obat kanker.

St Jude berinvestasi selama enam tahun senilai US$ 200 juta untuk meluncurkan platform itu, yang akan menyediakan obat-obatan gratis untuk negara-negara yang berpartisipasi dalam fase percontohan. 

Selama fase percontohan dua tahun awal, obat-obatan itu akan dibeli dan kemudian akan didistribusikan ke 12 negara melalui proses yang melibatkan pemerintah, pusat kanker dan organisasi non-pemerintah yang sudah aktif dalam memberikan perawatan kanker.

Saat ini diskusi sedang berlangsung dengan pemerintah untuk menentukan negara-negara yang akan berpartisipasi dalam fase percontohan ini. Pada akhir 2027, diharapkan 50 negara akan menerima obat kanker anak melalui platform ini.

Presiden International Society of Pediatric Oncology, Kathy Pritchard-Jones mengatakan, pihaknya berharap bisa bekerja sama dengan St. Jude dan WHO dalam perjalanan ini untuk memastikan semua anak, di mana pun, memiliki akses ke obat kanker berkualitas. "Platform ini mewujudkan impian lebih dari 2.600 anggota global kami," katanya.

Presiden Childhood Cancer International, João Bragança menambahkan, kanker seharusnya tidak menjadi hukuman mati, di mana pun seorang anak tinggal.

"Dengan mengembangkan platform ini, St. Jude membantu keluarga mendapatkan akses ke obat-obatan penyelamat nyawa untuk anak-anak mereka. Bekerja sama, kita bisa mengubah hasil untuk anak-anak penderita kanker di seluruh dunia," katanya.

Ini merupakan komitmen finansial terbesar untuk upaya global dalam pengobatan kanker anak hingga saat ini. 

"Hampir sembilan dari sepuluh anak penderita kanker tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah," kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Kelangsungan hidup di negara-negara ini kurang dari 30%, dibandingkan dengan 80% di negara-negara berpenghasilan tinggi.

"Platform baru yang dibangun sejak 2018 ini akan membantu mengatasi ketidakseimbangan itu, dan akan memberikan harapan bagi ribuan orang tua yang dihadapkan pada kenyataan yang menghancurkan dari seorang anak penderita kanker," katanya.

Platform baru yang akan dibangun WHO bersama RS Penelitian Anak St. Jude di Memphis, Tennessee, AS itu nantinya bertujuan untuk menyediakan obat kanker yang aman dan efektif bagi sekitar 120.000 anak mulai tahun 2022 hingga 2027, dengan harapan bisa ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES