Kesehatan

Kenali, Perbedaan Gejala Varian Omicron dan Flu Biasa

Senin, 10 Januari 2022 - 18:00 | 55.70k
Ilustrasi Corona Virus. (foto: Pinterest)
Ilustrasi Corona Virus. (foto: Pinterest)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kasus varian Omicron mulai ditemukan di Indonesia, karena banyaknya masyarakat Indonesia yang kembali dari luar negeri menuju Indonesia. Pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap menaati prokes sekaligus tidak bepergian ke luar negeri saat melonjaknya kasus omicron di berbagai negara.

Masyarakat juga harus memahami apa saja gejala dan perbedaan terserang varian Omicron dengan influensa biasa. Dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, gejala yang paling banyak diderita pasien varian omicron adalah batuk dan pilek.

Keringat malam

Umumnya terkait dengan kondisi lain, seperti flu, kecemasan, atau bahkan kanker, keringat malam lebih jarang dikaitkan dengan Covid-19 sebelum varian Omicron mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. 

Keringat malam adalah episode berulang dari keringat ekstrem yang bisa membasahi pakaian dan seprai Anda, menurut Mayo Clinic, seperti dikutip Fortune.

Keringat malam adalah salah satu dari beberapa gejala berbeda yang muncul untuk membedakan Omicron dari varian virus corona lainnya, bersama dengan sakit tenggorokan. 

Covid-19 dan flu sama-sama menyebabkan gejala seperti pilek, batuk, demam, mudah lelah, nyeri otot, sakit tenggorokan, terkadang muntah, dan diare.

Namun, infeksi virus corona biasanya disertai dengan gejala sakit kepala dan batuk kering.

Sedangkan gejala Covid-19 yang khas pada varian Delta, seperti hidung tidak bisa mencium bau atau lidah tidak peka rasa, jarang dilaporkan penderita infeksi Omicron. 

Mengingat minimnya perbedaan antara gejala Omicron dan flu biasa, faktor paling penting dalam mendeteksi varian omicron dengan cara menakar apakah dalam waktu dekat melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19.

Jika terjadi kontak erat, diharapkan pengidap langsung melakukan isolasi mandiri sekaligus melakukan tes Covid-19 agar dapat tertangani dengan baik dan benar.

Cara mencegah omicron

Kemenkes mendorong setiap daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster baru Covid-19, dan segera melapor serta berkoordinasi dengan pusat apabila menemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.

Di samping itu, kewaspadaan masing-masing individu juga harus terus ditingkatkan untuk menghindari potensi penularan varian Omicron. 

Protokol kesehatan 5M dan vaksinasi harus berjalan beriringan sebagai upaya penting untuk melindungi diri dan orang sekitar dari penularan varian Omicron. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES