Kesehatan

Alokasi Vaksin PMK Terbatas, Pemkab Bantul Prioritaskan Zona Hijau

Rabu, 29 Juni 2022 - 22:42 | 45.93k
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo secara simbolis menyuntikan vaksin PMK. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo secara simbolis menyuntikan vaksin PMK. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo memuji langkah cepat pemerintah pusat, dalam mengatasi wabah PMK. Sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian yang besar bagi peternak. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutan, usai melakukan vaksinasi perdana kepada sapi milik kelompok ternak Pandan Rahayu Ngentak Poncosari Srandakan Bantul, Rabu (29/6/2022).

Selain upaya pengobatan terhadap sapi yang sudah terserang PMK, pemerintah pusat juga melakukan pencegahan bagi sapi yang masih sehat. Sapi-sapi tersebut divaksin agar tidak tertular penyakit PMK. Sehingga paparan penyakit PMK tidak meluas serta berubah menjadi Pandemi yang dapat melumpuhkan ekonomi. 

"Peternakan sebagai bagian dari sektor pertanian menjadi tumpuan hidup sebagian besar warga Bantul," tegas Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo. 

Terkait dengan alokasi vaksin PMK bagi Kabupaten Bantul yang hanya 300 dosis, Joko menilai terlalu kecil bila dibanding populasi sapi yang mencapai 65 ribu. Sehingga orang nomor dua di Pemkab Bantul ini berharap mendapat prioritas. Mengingat kabupaten Bantul menjadi pemasok 70 persen kabutuhan daging untuk DIY.  

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Wakuyo melaporkan, jumlah sapi yang terserang PMK mencapai 2.242 ekor. Sebanyak 6 ekor mati dan 29 ekor disembelih secara paksa. 7 kapanewon dengan jumlah kasus diatas seratus dinyatakan sebagai zona merah. Masing - masing Pleret, Pundong, Jetis, Banguntapan, Piyungan, Kretek, dan Imogiri. 

Mengingat keterbatasan alokasi vaksin PMK, maka akan diprioritaskan untuk zona hijau yang belum ditemukan kasus PMK. Masing-masing Pajangan, Kasihan, Srandakan, Sanden dan Pandak. Sebelumnya kapanewon Sedayu juga masuk priotitas untuk memperoleh vaksin PMK, namun dalam perkembangan ditemukan kasus PMK. Sehingga ditetapkan sebagi zona orange.

Langkah ini diharapkan mampu mencegah penyebaran penyakit PMK sehingga jumlah sapi sehat di kabupaten Bantul dapat memenuhi kebutuhan hewan kurban. Sebab berdasarkan data kebutuhan sapi untuk hewan mencapai 7.000 ekor. Menyusul munculnya penyakit PMK dipastikan tidak terdapat pedagang yang mendatangkan sapi dari luar Bantul. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES