Kesehatan

Lebih Bahaya Rokok Konvensional atau Elektrik? Begini Penjelasan Dokter Banjar

Rabu, 20 Juli 2022 - 21:39 | 74.14k
Bahaya penggunaan rokok konvensional dan rokok elektrik dijelaskan dr Sari, Kepala Puskesmas Banjar 3 (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Bahaya penggunaan rokok konvensional dan rokok elektrik dijelaskan dr Sari, Kepala Puskesmas Banjar 3 (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Dampak dari perokok aktif baik itu secara konvensional maupun elektrik, rupanya sama-sama berbahaya bagi kesehatan.

Dijelaskan dr Sari Wahyu Ningrum, Kepala UPTD Puskesmas Banjar 3, kedua jenis rokok tersebut sama-sama mengandung zat racun yang tentunya tidak baik kesehatan dan fungsi organ tubuh kita.

Dengan bahasa yang lugas, dokter cantik ini menjabarkan perbedaan rokok dan vape.

“Kalau rokok konvensional, caranya kan rokok tersebut dibakar, dihisap sampai menyisakan puntung. Sepelit-pelitnya orang ga bakalan itu puntung dimakan,kan ya," terangnya setengah berkelakar.

Sementara itu, rokok elektrik atau lebih dikenal dengan sebutan vape adalah jenis rokok yang berupa cairan yang dipanaskan dan berubah jadi aerosol atau uap.

 "Nah, perlu diketahui bahwa asap air itu bukan terbuat dari sirup, teh manis atau air putih biasa melainkan air kimia yang ada kandungan gluserin, nikotin, zat perasa dan yang lainnya," terang dr Sari.

Dari uapnya tersebut, lanjutnya, dihasilkannya formaldehid, zat yang biasanya digunakan sebagai bahan pengawet cat, kayu dan lainnya.

Nah, kedua jenis rokok tersebut rupanya sama-sama mengandung bahaya seperti yang diuraikan dr Sari. Bahayanya yaitu gangguan jantung dan menimbulkan plak di pembuluh darah, membuat ketergantungan dan menyebabkan adiksi dengan gejala muram atau sedih saat menghentikan kebiasaan merokoknya.

 "Gejala lainnya yaitu galau, lelah, letih dan lesu yang kadang mengakibatkan insomnia," terangnya.

Selain itu, bahaya dari merokok juga mengakibatkan gangguan paru-paru dan kanker nasofaring.

 "Sehat itu adalah pilihan, masyarakat diimbau untuk tidak terbuai dengan iklan rokok atau konten yang menyesatkan ya," pesan dr Sari Wahyu Ningrum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES