Kesehatan

Cacar Monyet Hantui Indonesia, Ini Masukan Epidemiolog

Minggu, 21 Agustus 2022 - 16:01 | 29.27k
Ilustrasi-cacar monyet. (FOTO: Pyridam)
Ilustrasi-cacar monyet. (FOTO: Pyridam)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masyarakat waspada cacar monyet. Itu karena sudah masuk ke Indonesia. Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, sebaiknya pemerintah menyediakan fasilitas isolasi mandiri khusus merawat pasien kasus tersebut.

"Masalah isolasi karantina saya usulkan di kasus-kasus pertama ini ya 1-10 (kasus) itu dibantu pemerintah lah ya. Dipusatkan entah itu di Pemda atau Pusat supaya bisa jadi alat monitoring," katanya, Minggu (21/8/2022).

Advertisement

"Dapat mengawasi dalam konteks kasus di Indonesia bagaimana karakter gejalanya, bagaimana strategi efektif menyampaikan komunikasi risiko, termasuk literasi pada publik termasuk pada kelompok berisiko," ujarnya.

Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga meminta masyarakat waspada. Ketua Umum PB IDI, dr M. Adib Khumaidi menyampaikan, pihak terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengenai kewaspadaan penyakit cacar monyet di tanah air tersebut.

"Kami meminta tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan segera melaporkan pada Dinas Kesehatan setempat apabila ditemukan pasien dengan gejala mirip cacar monyet," katanya dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Ketua Satgas Monkeypox atau Clades PB IDI, dr Hanny Nilasari menambahkan, perlunya mempertahankan protokol kesehatan secara ketat. "Bagi yang merasa bergejala dapat segera berobat menemui dokter terdekat," ujarnya.

Kemarin, Juru bicara Kemenkes RI, Dr. Mohammad Syahril mengumumkan telah muncul kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Pasien pertama cacar monyet di Indonesia ini adalah pria berusia 27 tahun yang berasal dari Jakarta dan saat ini diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Pasien terkonfirmasi positif cacar monyet pada Jumat malam (19/8/2022) setelah melakukan pemeriksaan PCR pada Kamis (18/8/2022) lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES