Kesehatan

Update! Vaksinasi Booster Capai 62,1 Juta Penduduk Indonesia

Kamis, 15 September 2022 - 21:30 | 38.12k
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (FOTO: TIMES Indonesia)
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 62.173.952 penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksin penguat atau vaksinasi booster.

Pelaku vaksinasi ketiga meningkat signifikan dalam sehari, yakni 12.199 orang, dibandingkan pelaku vaksinasi pertama 4.587 orang, vaksinasi kedua 3.697 orang, dan untuk tenaga kesehatan 1.437 orang

Selain itu, sebanyak 204.232.501 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sedangoan, penduduk yang telah menjalani vaksinasi dosis lengkap tercatat sebanyak 170.843.370 orang.

Pemerintah menggelar vaksinasi Covid-19 dosis keempat untuk para tenaga kesehatan, dan terkini sebanyak 515.178 orang telah menjalaninya.

Pemerintah menargetkan 234.666.020 orang di Indonesia menjalani program vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan meminta masyarakat untuk tidak euforia dengan situasi Covid-19 yang cenderung terkendali saat ini.

Erlina di media briefing "Pentingnya Vaksinasi Booster dalam Melindungi Masyarakat dari Akibat Serius Penyakit Covid-19 Termasuk Rawat Inap dan Kematian", mengingatkan pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini tidak terduga, situasinya masih sangat dinamis.

Menkes-RI-Budi-Gunadi-Sadikin.jpgMenkes RI Budi Gunadi Sadikin (FOTO: Kemenkes)

Dokter spesialis pulmonologi dan pengobatan pernapasan (paru-paru) itu mengharapkan, kebiasaan baik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan, memakai masker harus tetap dilaksanakan. Di samping itu, cakupan vaksinasi penguat juga harus ditingkatkan.

Akselerasi 100 Juta Peserta Vaksinasi Booster pada  2023

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) diketahui tengah mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023, menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk di awal tahun depan.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri Opening Ceremony COMSTECH-OIC Fellowship Program dan Peresmian Laboratorium Jejaring OIC COE, di Gedung Sujudi Kantor Kemenkes RI, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

"Dugaan saya, kita akan turun imunitasnya di awal tahun depan. Kita harus bersiap, jangan sampai kalau ada gelombang lagi kita kena," ucap Menteri Budi.

Kata dia, Kemenkes sedang mempersiapkan strategi akselerasi vaksinasi Covid-19 untuk menggenjot vaksin booster yang hingga saat ini baru berkisar 60 persen dari total sasaran 236,66 juta jiwa.

 Menurutnya, strategi itu akan menyasar minimal 100 juta jiwa penduduk mengakses vaksin booster sebagai upaya mempersiapkan imunitas penduduk bila terjadi gelombang susulan.

"Kemenkes sedang buat program lagi, sekarang baru 60 jutaan (penerima vaksin booster), kami siapkan sampai 100 juta agar pandemi susulan kita tenang," ujarnya.

Menteri Budi mengatakan Indonesia telah mempersiapkan produksi vaksin Covid-19 booster dalam negeri yang diproduksi PT Biotis (Vaksin Inavac) dan PT Bio Farma (Vaksin Indovac).

"Itu sebabnya saat booster keluar, kita kejar di akhir tahun supaya bisa persiapkan masyarakat yang belum dibooster ketiga," ujarnya.

Budi menambahkan situasi pandemi Covid-19 di Indonasia sekarang relatif terkendali. Situasi itu dibuktikan saat Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 banyak memicu gelombang baru di dunia, tapi di Indonesia tidak terjadi berkat akselerasi vaksinasi, khususnya booster. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES