
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Musim hujan kerap membuat kondisi imun tubuh menurun sehingga penyakit mudah menyerang. Salah satu kasus penyakit yang mengintai ialah demam berdarah dengue atau DBD.
Pada musim penghujan populasi nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus Dengue akan mengalami peningkatan, karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD bila tidak segera diatasi.
Tak hanya itu kelangsungan hidup nyamuk Aedes Aegypti akan lebih lama bila tingkat kelembaban tinggi selama musim hujan. Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada pada saat musim hujan saat ini.
Agar terhindar dari demam berdarah saat musim hujan, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, mengimbau warga melakukan 3M Plus, Menguras, Menutup dan Mendaur ulang, serta pencegahan tambahan lainya.
Jika di rumah terdapat bak mandi, maka kuraslah seminggu sekali, cara ini dianggap paling efektif mencegah berkembangbiakan nyamuk, karena membuang larva atau jentik nyamuk yang menempel pada dinding bak mandi. Perlu diketahui Nyamuk Aedes Aegypti senang berkembang biak dengan air yang bersih.
Kedua, masukkan obat Abate yang bisa diambil secara gratis di Puskesmas. Abate bisa membunuh jentik nyamuk. Setelah itu menutup tempat yang digunakan untuk menampung air supaya mencegah nyamuk berkembang biak, karena air adalah media utama perkembangbiakan nyamuk.
Selanjutnya, mendaur ulang barang bekas atau mengubur barang bekas yang dapat menampung air. Ini dilakukan agar nyamuk tidak bertelur di tempat tersebut.
"Protokol 3M ini adalah langkah utama pencegahan peningkatan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti," jelasnya, Kamis (24/11/2022).
Selain itu juga terdapat poin plus dalam 3M plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di bak mandi atau penampungan air, menggunakan obat anti nyamuk oles, bakar, maupun semprot sesuai kebutuhan,
Selain itu warga bisa memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi agar nyamuk dari luar tidak masuk. Kemudian, gotong royong membersihkan lingkungan penyebab genangan dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar karena rawan genangan.
Warga juga diminta tidak banyak-banyak menggantung pakaian agar tidak menjadi tempat sembunyi nyamuk dan yang terakhir menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti Lavender, Kemangi, Marigold dan masih banyak lagi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banyuwangi ada 10 kasus DBD di bulan November, untuk itu Amir mengimbau perlu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah agar nyamuk tidak berkembang biak. (*)
Pewarta: Anggara Cahya
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.