Kesehatan

BKKBN Edukasi Filipina Atasi Stunting dan Kesehatan Reproduksi

Selasa, 29 November 2022 - 21:41 | 35.61k
Para peserta Knowledge Sharing on Reproductive Health, Family Welfare, Gender Mainstreaming, and Stunting Reduction di Bandung, Selasa (29/11/2022). (FOTO: BKKBN for TIMES Indonesia)
Para peserta Knowledge Sharing on Reproductive Health, Family Welfare, Gender Mainstreaming, and Stunting Reduction di Bandung, Selasa (29/11/2022). (FOTO: BKKBN for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang sukses dalam membangun program kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Karena hal itu, banyak negara yang ingin belajar dari Indonesia mengenai kiat sukses tersebut.

Bertempat di Bandung, Jawa Barat, BKKBN berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan United Nations Fund for Population Activities (UNFPA) menyelenggarakan kegiatan Knowledge Sharing on Reproductive Health, Family Welfare, Gender Mainstreaming, and Stunting Reduction for Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) The Philippines, 29 November-2 Desember 2022.

Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) yang diwakili Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Prof. drh. M. Rizal M Damanik, M, Rep. S.c, PhD, mengatakan, kegiatan ini merupakan forum bertukar pengalaman di bawah kerangka South-South and Tringular Cooperation (SSTC) yang terkait pengetahuan mengenai kesehatan reproduktif, kesejahteraan keluarga, pengarusutamaan gender, dan penurunan Stunting untuk BARMM Philipina.

Menurut Rizal, pembagian pengetahuan ini dirancang dengan mengadaptasi pelatihan global tentang mengembangkan kemitraan strategis dengan pemimpin agama islam dalam perencanaan keluarga.

Ia menjelaskan kegiatan itu utnuk berbagi pengetahuan yang bertujuan, pertama meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para peserta tentang perspektif Islam dalam kesehatan reproduktif, kesejahteraan keluarga, yang mencakup kekerasan berbasis gender, pernikahan anak, dan pengurangan kehamilan.

“Kedua, meningkatkan pemahaman peserta tentang peranan Muslim Religious Leaders (MRLs) dan _Faith-Based Organizations (FBOs), dan ketiga menyebarluaskan nilai-nilai Islam dan ajaran-ajarannya pada seminar-seminar,” lanjut Rizal, dirilis BKKBN Jabar, Selasa (29/11/2022).

Rizal berharap UNFPA Filipina bisa melihat program Indonesia yang berbeda untuk diambil yang terbaik dalam kapasitas kepentingan program negara Filipina.

Sementara itu Country Representative Indonesia at UNFPA Anjali Sen yang hadir secara daring menyampaikan, kegiatan ini membahas tentang isu-isu tematik dari perspektif Islam. Khususnya bagaimana Islam melihat keluarga berencana, kesehatan reproduktif remaja, pencegahan dan respon terhadap kekerasan terhadap perempuan dan pernikahan anak, serta pendekatan efektif yang melibatkan para pemimpin agama Muslim dan peran tersebut dalam mempromosikan program.

“Pelatihan ini juga akan menjadi kesempatan untuk membahas, merenungkan dan berbagi pengalaman dari Filipina dalam melibatkan perspektif agama Muslim dalam program,” ujarnya.

Anjali berharap dengan adanya kolaborasi produktif dan hubungan antar kedua negara dapat mencapai kesepakatan Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo (International Conference on Population and Development disingkat ICPD) yang belum selesai dan tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030.

 “Saya juga percaya bahwa kolaborasi yang diperoleh melalui pelatihan akan semakin diperkuat dan bermanfaat bagi semua yang terlibat,” sambung Anjali. 

Di lain pihak, Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara RI Noviyanti, S.IP, M.A.I.D menambahkan, program Sharing Knowledge for BARRM of the Philippines Youth Muslim Leaders in Indonesia_ telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dan diikuti oleh peserta dari sembilan negara.

“Sejak saat itu, Kemensesneg telah mengundang banyak negara untuk datang ke Indonesia untuk merasakan dan berbagi kisah sukses Indonesia dalam pembangunan kependudukan dan Keluarga Berencana,” ungkapnya.

Sebelumnya, BKKBN dan perwakilan Filipina menggelar “Bridging Leadership for 8 District on the issue of Family Planning, Reproductive Health and Maternal Child Health Including Stunting Reduction” di delapan daerah di Indonesia.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan Bridging Leadership adalah tipe kepemimpinan yang sesuai dalam mempromosikan multi-stakeholder untuk mengatasi masalah ketidakadilan sosial.

“Ini tentang memimpin tindakan yang kolaboratif untuk mewujudkan perubahan sosial dalam konteks ini adalah dalam masalah Keluarga Berencana termasuk stunting,” kata Kepala BKKBN dalam keterangan tertulisnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES