Kesehatan

Ini Tandanya Anda Perlu Berobat ke Luar Negeri

Kamis, 29 Desember 2022 - 14:40 | 90.23k
Ilistrasi. Foto: helosehat
Ilistrasi. Foto: helosehat
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tak sedikit masyarakat Indonesia yang memilih melakukan pengobatan ke luar negeri. Malaysia dan Singapura menjadi negara yang paling banyak dituju. Dekatnya jarak kedua negara tersebut dengan Indonesia membuat banyak orang tak ragu untuk berobat ke sana. Apalagi rumah sakit di kedua negara tersebut dikenal memiliki fasilitas dan teknologi medis yang maju, serta dokter yang berpengalaman.

Tapi perlu disadari bahwa pilihan berobat ke luar negeri harus diambil berdasarkan kebutuhan, bukan karena anggapan bahwa hal tersebut sudah menjadi trend. Apalagi kalau sampai menganggap tujuan berobat ke luar negeri sebagai ajang memperlihatkan status sebagai orang yang “mampu”. Karena sebetulnya ada banyak pertimbangan yang perlu diambil sebelum memutuskan berobat ke luar negeri.

Advertisement

Kita perlu benar-benar tahu apa saja hal yang membuat kita kemudian merasa perlu berobat ke luar negeri. Jangan sampai pengobatan yang dilakukan justru hanya menghambur-hamburkan uang. Setidaknya, ada 3 tanda yang bisa menjadi acuan bagi Anda sebelum memutuskan untuk berobat ke luar negeri.

1). Sudah direkomendasikan langsung oleh dokter

Bukan hal yang tidak mungkin kalau kita langsung direkomendasikan oleh seorang dokter untuk melangsungkan pengobatan ke luar negeri. Keputusan seorang dokter untuk mengarahkan kita berobat ke luar negeri pastinya sudah melewati berbagai tahap pertimbangan yang matang.
Biasanya, rekomendasi diberikan oleh dokter saat mengetahui bahwa pasien memerlukan penanganan medis yang lebih kompleks.

2). Belum tersedianya obat 

Ketersediaan obat tentu menjadi hal yang sangat diharapkan oleh pasien. Karena tanpa adanya obat, maka peluang untuk sembuh pun semakin kecil. 

Dalam dunia medis, ada beberapa penyakit yang belum ditemukan obatnya di dunia. Penyakit-penyakit tersebut biasanya masuk sebagai kategori penyakit langka, seperti Fibrodysplasia, Sindrom Ehlers-Danlos, Encephalitis Lethargica, Xeroderma, dan lain sebagainya.

Namun, ada juga beberapa jenis penyakit yang sebetulnya terdapat obatnya, hanya saja karena penyakit tersebut termasuk langka maka obat tersebut belum ada di Indonesia. Misalnya saja Severe Combined Immunodeficiency (SCID), sebuah penyakit genetik yang biasanya menyerang bayi baru lahir. Sayangnya, obat untuk penyakit ini belum ada di Indonesia. Negara terdekat yang menyediakan obat untuk SCID adalah Malaysia.

Belum tersedianya peralatan medis 

Kompetensi dokter-dokter yang ada di rumah sakit Indonesia tak kalah dengan yang ada di Singapura dan Malaysia. Hanya saja, dukungan teknologi medis yang kurang memadai atau kurang tersebar secara merata membuat adanya batasan tindakan yang bisa dilakukan oleh dokter. Teknologi medis yang dimaksud bisa mencakup alat diagnosa terhadap penyakit tertentu hingga alat terapi atau penanganannya.
Pendiri sekaligus Direktur Center for Healthcare Policy & Reform Studies (Chapters) Indonesia Luthfi Mardiansyah pernah mengungkapkan bahwa alat diagnosis untuk penyakit langka di Indonesia masih minim. 

“Padahal apabila ditemukan secara dini dan mendapatkan pengobatan yang tepat, kualitas hidup anak dengan penyakit langka bisa membaik,” ujarnya seperti dikutip dari mediaindonesia.com.
Ketiga hal atau kondisi di atas ini bisa menjadi acuan bagi kita untuk segera berpikir memikirkan alternatif berobat ke luar negeri. Tak perlu jauh-jauh, karena rumah sakit di Malaysia dan Singapura sudah terbilang sangat berkompeten dalam melakukan berbagai tindakan medis. Termasuk dalam menangani penyakit langka.

Tapi sebelum benar-benar memutuskan berobat ke luar negeri, pasien bisa berkonsultasi lebih dulu dengan kantor perwakilan resmi atau penyedia jasa wisata medis seperti Medisata. Tujuannya agar kita bisa benar-benar tahu rumah sakit mana dan siapa dokter spesialis yang dapat melakukan pengobatan dengan tepat. Karena mereka bisa mengarahkan kita sesuai dengan kebutuhan medis hingga membantu proses pengobatan ke luar negeri tanpa adanya biaya tambahan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES