Kesehatan

150 Orang Jalani Operasi Katarak Gratis di RS Mata Dr YAP

Senin, 06 Maret 2023 - 21:21 | 118.82k
Skrining pasien gangguan penglihatan yang akan menjalani operasi di RS Mata Dr YAP. (FOTO: Wahyu Metasari/TIMES Indonesia)
Skrining pasien gangguan penglihatan yang akan menjalani operasi di RS Mata Dr YAP. (FOTO: Wahyu Metasari/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebanyak 150 orang penderita gangguan mata akan menjalani operasi katarak di RS Mata Dr YAP. Tindakan medis ini dilakukan bertujuan membantu para pasien dari keluarga kurang mampu yang ada di wilayah Yogyakarta. Mereka adalah keluarga pra sejahtera yang tidak memiliki asuransi kesehatan ataupun BPJS kesehatan.

“Mereka yang akan menjalani operasi merupakan para penderita gangguan mata yaitu katarak, pterygium, dan glaukoma,” kata Direktur Utama RS Mata Dr. YAP dr. Alida Lienawati kepada TIMES Indonesia, Senin (6/3/2023).

dr. Alida menerangkan, kebutaan dan gangguan tajam penglihatan merupakan masalah kesehatan mata global. Di seluruh dunia, tercatat ada sebanyak 37 juta orang yang mengalami kebutaan. Dari total tersebut, sebanyak 161 juta orang yang mengalami gangguan tajam penglihatan berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pemeriksaan dan deteksi dini gangguan mata menjadi kunci agar permasalahan dapat diketahui dengan segera dan ditangani seawal mungkin.

RS-Mata-2.jpg

“Keterlambatan pendeteksian berisiko menyebabkan terlambatnya pemberian terapi. Dampaknya, kualitas penglihatan dan aktivitas sehari-hari dapat terganggu. Pemeriksaan dan deteksi dini menjadi perhatian kita bersama. Namun, tidak semua orang memiliki akses dan kesempatan yang sama. Masih banyak penderita gangguan tajam penglihatan dan risiko kebutaan tidak mendapat akses ke pelayanan kesehatan mata yang memadai," jelas dr Alida.

Tahun 2023 ini, RS Mata Dr. YAP telah menghimpun 168 pasien pra sejahtera untuk diperiksa. Pasien yang berdasarkan hasil pemeriksaan membutuhkan tindakan operasi akan mendapatkan tindakan operasi sesuai diagnosisnya. RS Mata Dr. YAP telah menyediakan 100 paket operasi mata gratis. Meliputi sebanyak 60 operasi katarak, 30 operasi pterygium, dan 10 operasi glaukoma.

“Katarak adalah penyebab kebutaan nomor satu di dunia, termasuk Indonesia. Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Kekeruhan tersebut menyebabkan cahaya sulit masuk mencapai retina sehingga penderita katarak tidak dapat melihat dengan jelas,” papar Dr. Alida.

RS-Mata-3.jpg

Dia memaparkan, penderita katarak akan mengalami penglihatan kabur seperti melihat kaca yang berembun atau sedang berada di tempat berkabut, mata lebih mudah silau jika terkena cahaya, penglihatan ganda saat mengemudi di malam hari, perlu cahaya terang yang ekstra untuk membaca, dan lensa mata (manik mata) berubah buram atau putih seperti susu.

Sementara itu, lanjut dr. Alida, pterygium merupakan pertumbuhan jaringan fibrovaskular yang berbentuk selaput tipis pada bagian putih mata atau konjungtiva mata. Pertumbuhannya dapat mengalami pembesaran hingga bagian kornea mata. Pterygium banyak dijumpai di daerah tropis. Orang dengan aktivitas di luar ruangan dan terpapar sinar matahari langsung berisiko lebih besar terkena pterygium.

“Selain paparan sinar matahari, debu, pasir, partikel-partikel yang terbawa angin, mata kering, infeksi mikroba atau virus merupakan faktor-faktor risiko pterygium. Penderita pterygium umumnya merasakan kering pada mata. Selain itu, ada rasa mengganjal, mata merah, penglihatan terganggu, dan gerak bola mata yang terganggu,” ungkap dr Alida.

Terakhir adalah glaukoma, penyebab kebutaan nomor dua di dunia setelah katarak. Glaukoma merupakan kelompok penyakit saraf mata yang kronis dan progresif yang disebabkan oleh peningkatan tekanan bola mata sebagai salah satu faktor risiko utamanya. Glaukoma dapat mengenai satu atau dua mata dan dapat terjadi pada segala umur, baik laki-laki maupun perempuan. Penyebab glaukoma mulfifaktorial.

Tekanan bola mata yang meninggi merupakan faktor utama. Tekanan bola mata yang meninggi paling seringdisebabkan hambatan pengeluaran cairan bola mata (humor aqueos). Glaukoma sering disebut "pencuri penglihatan" karena berkembang tanpa ditandai dengan gejala yang nyata. Penderita glaukoma sering tidak menyadari penyakitnya sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut. Oleh sebab itu, deteksi, diagnosa, dan penanganan harus dilakukan sedini mungkin.

Skrining atau pemeriksaan pra-operasi dilaksanakan oleh dokter-dokter spesialis mata dari RS Mata Dr. YAP dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Cabang DIY.

“Bagi pasien yang berdasarkan hasil skrining membutuhkan tindakan operasi akan ditindaklanjuti operasi bertahap mulai 6 Maret sampai dengan 6 April 2023. Operasi akan dilaksanakan di Ruang Operasi RS Mata Dr YAP menyesuaikan jadwal dokter operator/pelaksana,” terang dr. Alida. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES