Kesehatan

Usus Sehat Hasilkan Otak Cerdas, Kreatif, dan Inovatif

Senin, 01 Mei 2023 - 06:39 | 104.10k
Ilustrasi kesehatan usus.
Ilustrasi kesehatan usus.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Banyak negara yang generasi mudanya memiliki kemampuan lebih. Seperti kemampuan otaknya di atas rata-rata, kreativitas sangat bagus dan memiliki daya inovatif tinggi. 

Salah satu indikator terwujudnya kemampuan itu rupanya berasal dari hal sederhana. Yakni kesehatan usus. Bagaimana itu terjadi? Mengapa bisa seperti itu? Berikut analisis Ge Recta Geson, peneliti pads AMRO Institute Surabaya.

Advertisement

***

Neurotransmitter 

Neurotransmitter adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel saraf. Fungsinya untuk mengirimkan sinyal atau informasi dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya di sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf tepi.

Neurotransmitter merangsang atau menghambat aktivitas sel saraf. Tergantung pada jenis dan reseptor yang diaktivasinya. 

Beberapa contoh neurotransmitter yang penting meliputi serotonin, dopamin, norepinefrin, asetilkolin, dan glutamat. Serotonin memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan. Dopamin terlibat dalam pengaturan gerakan, motivasi, dan reward. 

Norepinefrin terlibat dalam respons "fight or flight" dan kontrol tekanan darah. Glutamat berperan dalam pembelajaran dan memori.

Peran Asetilkolin dalam Daya Ingat dan Kinerja Kognitif 

Asetilkolin adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam fungsi daya ingat dan kinerja kognitif manusia. Asetilkolin diproduksi oleh sel saraf yang terletak di otak dan sistem saraf perifer.

Dalam fungsi daya ingat, asetilkolin bekerja sebagai pengatur utama dalam pembentukan ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Asetilkolin membantu mengaktifkan jalur saraf yang memfasilitasi penyimpanan dan pengambilan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

Selain itu, asetilkolin juga berperan dalam kinerja kognitif: membantu mengatur proses belajar, konsentrasi, dan perhatian. Dengan demikian, kadar asetilkolin yang rendah dapat mengakibatkan penurunan daya ingat dan kinerja kognitif yang buruk.

Kekurangan Asetilkolin Penyebab Alzheimer dan Dementia

Dementia adalah sekelompok gejala yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara kognitif. Gejala-gejala tersebut meliputi masalah dalam memori, berpikir, orientasi, pemahaman, penghitungan, kemampuan bahasa, dan pengambilan keputusan. Dan alzheimer adalah salah satu jenis dementia. 

Kurangnya produksi atau penggunaan asetilkolin dikaitkan dengan penyakit alzheimer dan dementia ini. Penyebab utama kekurangan asetilkolin adalah kerusakan atau kematian sel-sel saraf yang menghasilkan neurotransmitter ini. Dalam otak, daerah yang paling terpengaruh oleh kerusakan ini adalah hippocampus, yang merupakan pusat memori.

Kerusakan tersebut terjadi karena adanya protein abnormal yang diproduksi oleh sel syaraf usus seperti β-amyloid dan tau yang mengakumulasi dalam otak. Protein-protein ini membentuk plak dan untai neurofibril yang merusak dan mengganggu komunikasi antar sel saraf. Akibatnya, produksi dan penggunaan asetilkolin menjadi terganggu.

Gut-Brain Axis 

Mikroorganisme yang terdiri dari beragam bakteri, jamur dan virus membentuk komunitas ekologis yang dinamakan Mikrobiota Usus. Beragam mikroba ini harus seimbang, artinya didominasi minimal 80% oleh jenis yang menguntungkan/probiotik. Mikrobiota yang beragam dan seimbang dinamakan Eubiosis. 

Manakala mikrobiota usus didominasi oleh jenis yang merugikan/patogen terjadilah Dysbiosis. Dominasi Helicobacter Pylori dan Escherichia Coli menyebabkan peningkatan produksi protein abnormal oleh sel syaraf usus seperti β-amyloid, tau, α-synuclein dan toxin (Longsha Liun et al, 2022). 

Protein β -amyloid dan tau dikirim ke otak melalui nervus vagus (syaraf panjang yang menghubungkan otak dan usus). Akumulasi protein abnormal ini di otak mengganggu produksi dan penggunaan asetilkolin. Timbulah masalah-masalah syaraf yaitu azheimer dan dementia. 

Dalam kondisi dysbiosis, permeabilitas usus meningkat sehingga terjadi kebocoran (leaky gut) dan toxin patogen masuk ke dalam darah memicu peradangan seluruh tubuh termasuk otak. 

Toxin patogen dari usus ditransfer ke otak melalui aliran darah menyebabkan peradangan pada otak penderita alzheimer dan demensia. Kondisi ini dapat memperbanyak kerusakan sel saraf dan mempercepat berkurangnya asetilkolin. 

Meningkatkan Asetilkolin dan Meredakan Peradangan Otak Solusi Alzheimer dan Dementia

Restorasi dysbiosis dengan suplementasi probiotik multistrain ini menjadi mikrobiota yang didominasi probiotik menghentikan produksi protein abnormal oleh sel-sel syaraf usus. Pada gilirannya transfer protein abnormal dari usus ke otak terhenti. Dengan demikian produksi dan penggunaan asetilkolin diotak kembali normal. 

Suplementasi probiotik multistrain dapat menekan patogen sehingga mikrobiota kembali seimbang dan leaky gut tertutup. Transfer toxin ke otak terhenti membuat peradangan pada otak mereda sehingga kerusakan lebih banyak sel syaraf dapat dicegah. 

Dalam paper Marjori et al, 1947 yang berjudul “The Production of Acetylcholine by a Strain of Lactobacillus plantarum With an Addendum on the Isolation of Acetylcholine as a Salt of Hexanitrodiphenylamine” Lactobacillus Plantarum dapat memproduksi asetilkolin. 

Salah satu strain dari 7 strain probiotik yang ada dalam PRO EM1 adalah Lacrobacillus Plantarum. Acetilkolin menjadi salah satu metabolit aktif dalam PRO EM1. 

Jadi dengan suplementasi rutin PRO EM1 kita mendapat cukup asupan Acetilkolin dan peradangan kronis reda. Daya ingat dan kinerja kognitif optimal. Kita terhindar dari alzheimer dan dementia dan jadi cerdas, kreatif dan inovatif. 

PRO EM1 adalah Suplemen Kesehatan dengan lisensi EMRO Okinawa, Jepang, yang mengandung probiotik hidup dan metabolit aktif dengan masa simpan yang panjang. Berbahan baku alam 100% asli Indonesia yang telah mendapat izin edar BPOM sebagai Suplemen dan Sertipikat Halal dari BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) Kementerian Agama RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES