Kesehatan

Mengenal Centingan Mas, Inovasi Baru Korem 083/Bdj dalam Penanganan Stunting di Malang Raya

Selasa, 23 Mei 2023 - 20:35 | 302.09k
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf M.I Gogor A.A, bersama sejumlah instansi berdialog dengan warga program stunting. (foto: Penrem Bdj for TIMES Indonesia)
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf M.I Gogor A.A, bersama sejumlah instansi berdialog dengan warga program stunting. (foto: Penrem Bdj for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Program inovatif Centingan Mas diluncurkan Korem 083/Bdj bareng BKKBN dan Dinas Kesehatan se-Malang Raya pada Senin, 22 Mei 2023. Acara peluncuran berlangsung di Aula Untung Suropati Makorem 083/Bdj dan juga disiarkan secara virtual ke jajaran Kodim Satuan Korem 083/Bdj.

Centingan Mas merupakan akronim dari "Cegah Stunting Pendampingan Masyarakat dan Ayah Sadar Stunting". Program ini dirancang sebagai solusi komprehensif dalam penanganan stunting. Program ini mengambil pendekatan holistik dengan melibatkan anak, ibu hamil, dan ayah dalam intervensi langsung untuk mencegah dan menangani stunting.

Advertisement

Kolonel Inf M.I. Gogor A.A., Danrem 083/Bdj, menjelaskan bahwa Centingan Mas ini merupakan perwujudan dari komitmen dan tanggung jawab bersama dalam menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya.

"Kami berharap, melalui launching 'Centingan Mas', masyarakat semakin familiar dan tergerak untuk bersama-sama dalam percepatan penurunan stunting," ujarnya.

"Centingan Mas" tidak hanya memberikan pendampingan dan bantuan. Tetapi juga berfokus pada edukasi dan pemahaman masyarakat tentang pola hidup sehat. Konseling dan pemeriksaan kesehatan rutin juga menjadi bagian integral dalam program ini.

Di tengah usaha mengentaskan 25 anak stunting di Malang Raya, program "Centingan Mas" juga melibatkan 6 mitra sebagai Bapak Asuh Stunting. 

Danrem Gogor juga menegaskan pentingnya keterlibatan dan peran Mitra dalam proses ini, serta pentingnya transparansi dan pertanggungjawaban dalam program ini.

Sementara, Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc., sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Timur, juga menekankan pentingnya program ini dalam mendukung penurunan angka stunting. Presiden RI, Bapak Joko Widodo, telah menargetkan penurunan angka stunting sejumlah 14%. Menurut Nyigit Wudi Amini, target tersebut bukanlah hal yang mudah, namun bukan hal yang tidak mungkin apabila semua pihak terlibat dalam upaya ini.

Centingan Mas diharapkan dapat berlangsung minimal selama 2 tahun secara berkelanjutan dengan melibatkan CSR, memiliki sasaran yang jelas dan dipantau setiap bulannya, dengan tujuan untuk menurunkan prevalensi stunting.

Program ini diharapkan berlangsung minimal selama dua tahun dengan melibatkan CSR, memiliki sasaran yang jelas dan dipantau setiap bulannya. "Centingan Mas" membuka harapan baru dalam penurunan prevalensi stunting dan peningkatan kualitas kesehatan anak di wilayah Malang Raya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES