Kesehatan

Beralih dari Popok Sekali Pakai Jadi Popok Pakai Ulang, Ini Kata Common Seas Indonesia

Sabtu, 29 Juli 2023 - 19:33 | 173.68k
Celia Siura, Chief Operating Officer Common Seas Indonesia bersama para orang tua yang telah memanfaatkan popok pakai ulang. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Celia Siura, Chief Operating Officer Common Seas Indonesia bersama para orang tua yang telah memanfaatkan popok pakai ulang. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Stunting masih menjadi masalah serius bagi Kabupaten Jember. Lingkungan buruk menjadi salah satu faktor yang juga berperan dalam masalah stunting pada anak-anak. Oleh karena itu, kampanye popok pakai ulang menjadi pilihan utama Common Seas Indonesia untuk membantu mencegah stunting. 

Celia Siura, Chief Operating Officer Common Seas Indonesia mengungkapkan hasil penelitian yang menemukan mikroplastik sudah ada didalam darah manusia yang dapat menyebar dengan mudah ke semua organ tubuh manusia. 

Advertisement

"Penelitian lain juga menemukan sampah popok sekali pakai yang ditemukan di aliran sungai dapat menyebarkan penyakit dengan sangat cepat ke anak-anak, contohnya tipes, kolera, dan hepatitis A, dan juga dapat menyebabkan resistensi antibiotik pada manusia," terangnya, Kamis (27/7/2023). 

Tahun 2021-2022, Common Seas Indonesia berkolaborasi dengan Pihak Swasta (Program CSR) telah melaksanakan proyek percontohan di Kabupaten Jember. Program pendidikan lingkungan dan ekonomi keluarga melalui pembagian popok pakai ulang bagi 1000 bayi, dan karena keberhasilan dari proyek percontohan, program dilanjutkan kembali kepada 1000 bayi lainnya pada tahun 2022-2023.

"Tujuan dari proyek percontohan diatas adalah terciptanya perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan popok sekali pakai ke popok pakai ulang sehingga memberikan manfaat pada kesehatan bayi, ekonomi keluarga, dan pengurangan sampah plastik di Kabupaten Jember," tambah Celia. 

Ditanya mengenai mitos yang menyebar dikalangan masyarakat terkait pembakaran popok, ia mengungkap jika hal tersebut menjadi kekuatan bagi timnya untuk terus mengkampanyekan penggunaan popok pakai ulang. 

"Karena mereka tidak bisa membakar, maka kami alihkan pada popok kain yang bisa dicuci aja. Itu yang kami edukasi di masyarakat," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sugiyarto mengaku jika sampah popok sekali pakai yang ada di Kabupaten Jember diperkirakan sebanyak 580.000. Hal tersebut selaras dengan angka kelahiran bayi sebanyak 37.000 per tahun dengan alokasi pemakaian popok 4 kali dalam sehari. 

Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi langkah pencegahan yang dilakukan Common Seas Indonesia dalam penggunaan popok sekali pakai. 

"Kami sangat mengapresiasi langkah Common Seas Indonesia dalam mencegah pencemaran lingkungan dengan mengurangi penggunaan pokok sekali pakai menjadi popok pakai ulang," ujarnya saat dikonfirmasi. 

Lebih lanjut, Sugiyarto menyebut jika Kabupaten Jember akan memiliki alat pemilah sampah sendiri. "Insya Allah bulan depan sudah datang. Jadi sampah yang masuk di alat tersebut nanti keluar secara terpisah sesuai dengan kategori, sehingga bisa dilakukan tindakan selanjutnya," katanya. 

Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Suprihandoko juga menyambut baik kolaborasi dengan Common Seas Indonesia terkait rumah produksi popok pakai ulang di Kabupaten Jember.

"Kami sudah melatih para penjahit yang saat ini sedang mengerjakan produk lain, namun nantinya, kalau bisa berkolaborasi dengan Common Seas Indonesia akan sangat bermanfaat," tutupnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES