28 Kasus Baru HIV/AIDS di Pacitan, Ini Langkah Dinkes Menanganinya
TIMESINDONESIA, PACITAN – Pemkab Pacitan melalui Dinas Kesehatan Pacitan (Dinkes Pacitan) saat ini tengah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi HIV/AIDS yang sempat melonjak.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan, drg Nur Farida, tahun 2023 ini mencatat peningkatan signifikan dengan terendusnya sedikitnya 28 kasus baru.
Advertisement
Setiap tahun, Dinkes Pacitan mencatat ada sekitar 20an orang yang terjangkit HIV/AIDS. Mayoritas kasus ini ditemukan pada kelompok usia produktif, dan jenis kelamin yang terkena cenderung seimbang, termasuk baik laki-laki maupun perempuan.
Sejak tahun 2011 hingga 2023, 186 warga dinyatakan terjangkit HIV/AIDS.
"Usia warga yang terinfeksi umumnya adalah usia produktif, memang butuh tindakan preventif dan penanganan serius," ungkap Farida, Kamis (19/10/2023).
Farida mengungkapkan, penyebaran HIV/AIDS di Pacitan sebagian besar disebabkan oleh perilaku seksual berisiko, termasuk hubungan seksual berganti-ganti, hubungan seksual sesama jenis, dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinkes Pacitan telah mengambil langkah-langkah konkret:
1. Sosialisasi kepada Masyarakat
Dinkes Pacitan berusaha untuk menyadarkan masyarakat dalam segala kelompok usia tentang bahaya HIV/AIDS dan langkah-langkah pencegahan.
2. Pendampingan bagi Kelompok Risiko Tinggi
Kelompok masyarakat dengan risiko tinggi mendapatkan pendampingan khusus untuk mengurangi potensi penularan.
3. Skrining Ibu Hamil
Upaya skrining menyeluruh bagi ibu hamil dilakukan guna mendeteksi dini dan memberikan penanganan kepada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi.
Nur Farida juga mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan tidak mengucilkan penderita HIV/AIDS. Hal ini menjadi kunci dalam menghadapi peningkatan kasus HIV/AIDS di Pacitan.
"Mari jaga pola hidup sehat, hindari penyakitnya, jangan kucilkan penderitanya," tegas Farida.
Oleh sebab itu, Pemkab Pacitan berkomitmen untuk memitigasi penyebaran HIV/AIDS dan memberikan perawatan yang dibutuhkan kepada mereka yang terkena dampaknya.
"Kesadaran masyarakat dan kerja sama aktif adalah kunci dalam upaya penanganan HIV/AIDS di Pacitan," pungkas Nur Farida. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |