Kesehatan

Tips Pencegahan Cacar Monyet dari Ikatan Dokter Indonesia

Senin, 30 Oktober 2023 - 10:07 | 45.33k
Ilustrasri - vaksin cacar monyet. Kasus penyebaran cacar monyet sudah dalam tahap mengkhawatirkan menyusul temuan sejumlah kasus di Afrika, Amerika, Eropa dan Asia. (FOTO: adobe stcok)
Ilustrasri - vaksin cacar monyet. Kasus penyebaran cacar monyet sudah dalam tahap mengkhawatirkan menyusul temuan sejumlah kasus di Afrika, Amerika, Eropa dan Asia. (FOTO: adobe stcok)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah mengeluarkan beberapa saran kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan cacar monyet atau Mpox

Saran utama adalah tentang pencegahan, dimulai dengan menghindari kontak fisik dengan individu yang dicurigai terinfeksi Mpox agar penularan dapat dihindari.

Advertisement

Ketua Satuan Tugas MPox IDI, dr. Hanny Nilasari, Sp DVE, menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen penularan terjadi melalui kontak erat, terutama kontak seksual. 

Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari kontak fisik dengan individu yang dicurigai terinfeksi, tidak berbagi barang-barang pribadi seperti handuk atau pakaian yang belum dicuci, serta tempat tidur, alat mandi, dan perlengkapan tidur seperti sprei dan bantal yang sama.

Selain itu, dokter Hanny juga memberikan saran kepada populasi dengan risiko tinggi, seperti mereka yang memiliki banyak pasangan seksual atau mengalami gangguan imun, untuk menghindari perilaku berisiko. Ia menekankan pentingnya melakukan hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom dan menjalani vaksinasi.

Bagi masyarakat umum, jika ada gejala seperti lesi kulit yang tidak biasa dan disertai demam, disarankan untuk segera mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter.

Dokter Hanny juga memberikan saran kepada tenaga medis dalam hal pencegahan dan penanganan cacar monyet, termasuk pemeriksaan awal, pemeriksaan lesi kulit, pemeriksaan organ tubuh secara detail, dan pengambilan swab untuk pemeriksaan laboratorium. Ia juga menyarankan agar obat antivirus dan vaksin diberikan secara terdesentralisasi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Terakhir, penting untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang cacar monyet agar penyebaran penyakit ini dapat dicegah. Informasi lebih lanjut tentang cacar monyet dapat ditemukan di situs web Kementerian Kesehatan.

Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan bahwa cacar monyet telah muncul di Indonesia, dengan 15 kasus positif yang tercatat di Jakarta pada tanggal 27 Oktober. Sejauh ini, satu kasus telah sembuh, sementara 14 kasus lainnya masih dalam perawatan isolasi di rumah sakit. Kementerian Kesehatan juga telah menyediakan vaksin Mpox kepada sejumlah individu sesuai target yang ditetapkan.

Tentang Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit jarang yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox, yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga mencakup virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Penyakit cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 saat terjadi wabah penyakit yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Inilah yang kemudian disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox. Kasus pertama cacar monyet pada manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, dilaporkan bahwa kasus cacar monyet telah menjangkiti manusia di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya, termasuk Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone. (*)

 

 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES