Kesehatan

Obesitas Picu Diabetes pada Anak, Ketahui Langkah Pencegahannya

Kamis, 02 November 2023 - 05:21 | 43.52k
Ilustrasi - Pemeriksaan diabet sejak dini pada anak (Foto: Shutterstock/Africa Studio)
Ilustrasi - Pemeriksaan diabet sejak dini pada anak (Foto: Shutterstock/Africa Studio)

TIMESINDONESIA, JAKARTADiabetes tipe 2 pada anak menjadi ancaman kesehatan global yang semakin serius. Di dalam negeri, situasi ini semakin mendalam. Salah satu penyebab utamanya adalah obesitas yang seringkali menjadi pemicu. Semakin tinggi Indeks Massa Tubuh (IMT) anak, semakin besar risiko diabetes tipe 2. dr  Yulisnawati Hasanah, seorang ahli pediatri dan pakar endokrin di Siloam Hospitals, menekankan bahwa diabetes dan obesitas erat terkait.

Gejala diabetes pada anak semakin meningkat, dan inilah yang memicu keprihatinan serius yang perlu ditangani dengan langkah-langkah pencegahan. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai diabetes pada anak dan bagaimana obesitas berperan dalam permasalahan ini seperti dilansir dari Siloamhospitals.

Advertisement

Keterkaitan Obesitas dan Diabetes pada Anak

Korelasi antara diabetes tipe 2 dan obesitas pada anak sangat kuat. Gejala obesitas pada anak dapat berdampak negatif pada sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa dalam tubuh, yang merupakan pemicu utama diabetes tipe 2.

Ketika seorang anak mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, tubuhnya menghasilkan lebih banyak lemak dan hormon yang dapat mengurangi sensitivitas insulin. Hormon-hormon ini menghambat sel-sel tubuh dalam memanfaatkan insulin secara efektif untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.

Insulin berperan penting dalam mengubah gula dalam tubuh menjadi energi yang tersimpan di otot, hati, dan jaringan lemak. Namun, ketika glukosa dalam tubuh tidak dapat diubah menjadi energi, maka kadar gula darah meningkat, yang pada akhirnya dapat memicu perkembangan diabetes tipe 2.

Selain itu, obesitas pada anak juga dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat memperburuk resistensi insulin dan merusak sel-sel beta dalam pankreas. Kerusakan sel-sel beta di pankreas merupakan faktor kunci dalam munculnya diabetes tipe 2.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 50-80% kasus diabetes tipe 2 pada anak di Indonesia disebabkan oleh obesitas. dr Yulisnawati mengingatkan bahwa risiko anak-anak mengalami diabetes tipe 2 karena obesitas semakin meningkat. Bahkan, pada tahun 2018, terdapat peningkatan kasus obesitas pada anak di bawah usia 5 tahun mencapai 4%. Juga, peningkatan kasus obesitas pada remaja menjadi indikasi resistensi insulin. Oleh karena itu, harus berhati-hati, karena obesitas pada anak bisa menjadi prekursor diabetes di masa depan.

Mencegah Obesitas dan Diabetes pada Anak

Mencegah obesitas pada anak adalah langkah kunci dalam mencegah diabetes tipe 2. Orang tua memiliki peran krusial dalam mengatasi obesitas dan risiko diabetes pada anak-anak mereka. Pencegahan obesitas yang berpotensi menyebabkan diabetes dapat dibagi menjadi beberapa situasi berikut:

Lahir dengan Gangguan Tertentu

Anak-anak yang lahir dengan gangguan pertumbuhan seperti pertumbuhan terhambat intrauterin (IUGR), kelahiran prematur, atau berat badan lahir rendah memerlukan perhatian khusus. Mereka harus mendapatkan nutrisi yang optimal untuk mencapai pertumbuhan ideal. Namun, perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan mereka harus sesuai dengan laju pertumbuhan yang normal, dan jangan berlebihan dalam upaya mencapai berat badan ideal secepat mungkin.

Anak dengan Obesitas

Anak-anak yang sudah mengalami obesitas memerlukan pendekatan pencegahan yang tepat. Ini melibatkan pengaturan pola makan dan pola hidup yang sehat, termasuk:

a. Mengatur Porsi Makanan Sehat

Anjurkan anak untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, termasuk buah-buahan, sayuran, sumber protein rendah lemak seperti ikan dan kacang-kacangan, serta biji-bijian. Hindari makanan cepat saji, terutama yang tinggi gula dan lemak jenuh, karena makanan tersebut tinggi kalori dan dapat menyebabkan diabetes pada anak.

b. Jangan Memaksakan Pembatasan Makan

Penting untuk tidak membatasi asupan makanan anak secara tiba-tiba. Anak membutuhkan nutrisi makronutrien dan mikronutrien untuk tumbuh dengan baik. Pengaturan makanan harus dilakukan secara bertahap, karena mengurangi nutrisi secara drastis bagi anak yang biasa mengonsumsi makanan tinggi kalori dapat berisiko.

c. Mengedukasi Pola Hidup Sehat

Anak-anak perlu berolahraga secara teratur setiap hari. Orang tua harus menjadi contoh yang baik dengan aktif berpartisipasi dalam aktivitas fisik bersama anak-anak mereka. Aktivitas aerobik seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, berenang, atau olahraga tim dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan membakar kalori, yang dapat mencegah obesitas dan diabetes tipe 2.

d. Mengurangi Waktu Duduk

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak. Oleh karena itu, penting untuk membatasi waktu duduk dengan memberikan aktivitas fisik ringan kepada anak agar mereka bergerak setidaknya beberapa menit setiap jam.

Anak dengan Faktor Genetik Tertentu

Faktor genetik tertentu dapat memengaruhi perkembangan obesitas pada anak, seperti sindrom tertentu atau kelainan endokrin. Sayangnya, kondisi ini tidak dapat dicegah, tetapi dapat dikelola dengan bantuan ahli endokrin. Beberapa terapi tersedia untuk mengatasi masalah yang terkait dengan faktor genetik, seperti terapi hormon pada anak dengan sindrom Prader-Willi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak memiliki hubungan erat. Mencegah obesitas pada anak adalah langkah kunci dalam mencegah diabetes tipe 2 dan memastikan kesehatan optimal bagi masa depan mereka. Dengan peran aktif orang tua dan perhatian pada faktor risiko, kita dapat membantu anak-anak tumbuh dengan sehat dan terhindar dari risiko diabetes tipe 2.

Ingatlah bahwa pendekatan terbaik adalah pencegahan, dan edukasi tentang pola makan sehat, aktivitas fisik, serta pemantauan pertumbuhan anak sangat penting. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat bersama-sama melawan diabetes pada anak dan menciptakan masa depan yang lebih sehat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES