TIMESINDONESIA, JAKARTA – Telur salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Maka tak salah jika banyak orang yang suka memilih telur sebagai lauk sehari-hari. Ada berbagai olahan telur yang umum dijumpai, dari cara yang paling sederhana yaitu ceplok dan dadar.
Telur ceplol sangat praktis, tinggal dipecahkan dan digoreng dalam minyak panas. Ditaburi sedikut garam supaya terasa lebih gurih.
Advertisement
Tak kalah praktis, bikin telur dadar paling enak dimasak dengan irisan daun bawang, sedikit garam dan merica. Dimakan bersama nasi hangat dan kecap sudah sangat nikmat.
Tapi ternyata ahli gizi mengungkap, ada perbedaan gizi yang didapat dari kedua olahan tersebut. Secara umum, telur memang mengandung gizi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Telur memiliki kandungan nutrisi lengkap, karena mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh. Kandungan gizi tersebut di antaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, Vitamin B.
Namun karena proses pengolahan yang berbeda menjadikan nilai gizi tersebut berubah. Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia menuliskan nilai gizi pada telur dadar lebih rendah dibanding dengan telur ceplok.
Alasannya putih telur mengandung senyawa avidin yang bertugas mengikat senyawa biotin yang terdapat di kuning telur. Senyawa biotin disebut juga vitamin H, yang dapat meningkatkan metabolisme karbihidrat, lemak, protein dalam tubuh. Sehingga jika biotin bekerja dengan maksimal, maka dapat menghindari dari gangguan kesehatan, seperti diabetes tipe2, rambut rontok, serta depresi.
Jika putih telur 'dihancurkan' saat proses membuat telur dadar, maka avidin akan mengikat senyawa biotin. emanasan setelah telur dikocok dapat mengakibatkan beberapa senyawa biotin ikut pecah bersama senyawa avidin yang berarti kadar vitamin-H dalam telur tersebut ada yang hilang. Dengan begitu nutrisi yang terkandung di dalamnya juga ikut berkurang. Meski demikian, masi ada nutrisi lainnya dalam telur dadar yang bermanfaat bagi tubuh.
Berbeda dengan telur ceplok, di mana kuing dan putih telur tidak menyatu. Tentunya senyawa biotin dan avidin masing-masing akan bekerja di dalam tubuh.
Namun ahli gizi berpendapat cara mengonsumsi telur yang paling tepat adalah direbus dengan baik dan sempurna.
Jadi Anda tim telur rebus, ceplok atau dadar? (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |