RSUD dr Soegiri Lamongan Beri Tips Hidup Sehat bagi Penyandang Diabetes Melitus
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – RSUD dr Soegiri Lamongan memberikan tips hidup sehat bagi penyandang Diabetes Melitus (DM). Agar masyarakat tidak menganggap momok penyakit yang sering dikenal dengan sebutan Kencing Manis.
Tips hidup sehat ini diberikan agar masyarakat lebih paham dan tetap proporsional dalam menjalani hidup dengan penyakit kronis yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah akibat ketidakmampuan insulin menyerapnya.
Advertisement
"Secara umum di tengah-tengah masyarakat, penyakit ini dikenal dengan sebutan Kencing Manis," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD dr Soegiri Lamongan dr. Abdur Rohman, Rabu (15/11/2023).
Dikemukakan dr. ABR sapaan akrab dari dr. Abdur Rohman, penyandang diabetes itu bisa menjalani hidup sehat dan tidak perlu takut berlebihan asalkan penyakit ini termanajemen dengan baik. "Artinya pasien bisa mengatur pola makan (diet), pengobatan sesuai anjuran dan olahraga secara teratur," ujarnya.
Untuk tips yang pertama itu diet, dr ABR menjelaskan, diet bukan berarti tidak makan sama sekali tapi harus mengatur pola makannya. "Maksudnya apa yang diatur yakni 3 (tiga) J. Artinya yang diatur itu Jenis Makanan, Jumlah Makanan dan Jadwal Makan," tuturnya.
Sedangkan untuk tips yang kedua, dr. ABR mengatakan, pengobatan sesuai anjuran dokter diperlukan ketika kadar gula dalam darah masih tinggi. "Kita telah memiliki pengalaman yang banyak dalam hal penanganan pasien yang menderita diabetes. Kita juga sudah melakukan terapi insulin," ucapnya.
Kemudian untuk tips yang ketiga, dr. ABR meminta, penderita diabetes melitus melakukan gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur. "Karena dengan olahraga secara teratur akan merangsang reseptor dan insulin untuk bekerja, sehingga kadar gula dalam darah bisa turun," ujarnya.
Dia mengutarakan, istilah sembuh dari penyakit diabetes melitus itu terkontrolnya kadar gula dalam darah. Artinya, dr. ABR membeberkan, diabetes melitus itu bukan penyakit akut tapi kronis, sehingga penanganannya long life. "Pada dasarnya, penyakit ini long life melekat. Bila terlepas dari 3 tips tersebut, maka kadar gulanya tentu akan naik lagi," katanya.
Selama ini, menurutnya, masyarakat awam hanya mengetahui diabetes melitus itu disebabkan karena banyaknya mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Namun, dr ABR mengungkapkan, secara detailnya masih banyak yang belum memahami.
"Diabetes itu karena sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa (kadar gula). dalam darah diatas batas normal. Artinya, sebelum makan, normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70-130 miligram/desiliter," tuturnya.
Dijelaskan dr ABR bahwa glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia apabila bisa dikendalikan oleh insulin yang telah diproduksi oleh pankreas.
"Nah, bagi orang normal glukosa akan menjadi kalori (energi) sehingga bisa beraktivitas dengan baik. Namun bagi penderita diabetes, itu karena glukosa menumpuk dalam darah akibat ketidakmampuan insulin dalam menyerapnya," ujarnya.
Berdasarkan faktor penyebabnya, dr. ABR menyampaikan, diabetes melitus dibagi menjadi 4 (empat) tipe. Pertama, Diabetes Tipe 1 merupakan diebetes yang terjadi akibat produksi insulin yang dihasilkan sel beta pankreas tidak mencukupi yang semestinya. "Tipe ini mayoritas di derita oleh seseorang dengan usia muda atau karena kelainan genetik," tuturnya.
Untuk Diabetes Tipe 2, menurutnya, paling banyak diderita oleh masyarakat. Penyebabnya itu kombinasi antara kurangnya produksi insulin oleh sel beta pankreas dengan kurang sensitifnya insulin di dalam reseptor.
Sedangkan untuk Diabetes Tipe 3, dr.ABR membeberkan, diabetes yang biasa dialami oleh orang-orang dalam kondisi sedang hamil atau dikenal Gestational Diebetes Melitus.
"Tipe yang ketiga ini biasanya karena faktor hormonal. Namun, setelah melahirkan, ada dua kemungkinan apakah diabetesnya bisa berlanjut menjadi tipe 2. atau bisa menjadi normal," katanya.
Kemudian untuk Diabetes Tipe 4, dr.ABR menjelaskan, diabetes melitus yang disebabkan karena kurang gizi atau malnutrisi. "Nah, dari keempat tipe tersebut yang paling banyak ditangani RSUD dr Soegiri Lamongan itu Diabetes Tipe 2," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |