Kesehatan

Skrining Serentak Risiko Penyakit Tidak Menular, Kabupaten Malang Kejar Rekor MURI

Kamis, 16 November 2023 - 17:04 | 48.75k
Bupati Malang, HM Sanusi, menyempatkan diri ikut pemeriksaan skrinning gula darah di Pendopo Panji Kepanjen, Kamis (16/11/2023). (foto: Amin/TIMES Indonesia)
Bupati Malang, HM Sanusi, menyempatkan diri ikut pemeriksaan skrinning gula darah di Pendopo Panji Kepanjen, Kamis (16/11/2023). (foto: Amin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Upaya pencegahan dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dilakukan serentak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dengan skrining massal. Sedikitnya, 25 ribu warga menjadi sasaran skrining ini. 

"Skrining ini dilakukan serentak, ada 25 ribu sasaran peserta yang diperiksa hari ini. Sebelumya, sudah ada 17 ribu orang yang sudah mendapatkan pemeriksaan serupa, melalui pelayanan yang ada di desa-desa," kata Bupati Malang, HM Sanusi, usai membuka kegiatan skrining, di Pendopo Kantor Bupati Jalan Panji Kepanjen Kabupaten Malang, Kamis (16/11/2023) siang. 

Advertisement

Sedianya, kegiatan skrining kesehatan ini mendapatkan penilaian untuk penghargaan MURI (Musem Rekor Indonesia). Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengajukan Rekor MURI Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan Lokasi dan Peserta Terbanyak. 

Kegiatan skrining masal tersebut, lanjut Bupati Malang, dilakukan untuk memasyarakatkan pemeriksaan dini kepada masyarakat. Agar supaya, kadar gula dan diabetes tidak berlebihan, karena bisa menyebabkan resiko penyakit fatal sepeti jantung, gagal ginjal dan stroke. 

Di Pendopo Panji ini, puluhan meja pelayanan skrining disediakan lengkap dengan perlugas dan alat periksa. Pemeriksaan ini diserbu semua undangan. Bupati juga sempat mendapatkan layanan pemeriksaan gula darahnya, di salah satu meja layanan skrinning. 

Sanusi-4.jpgKegiatan skrinning ini ditargetkan melayani 25 ribu orang, dan diharapkan mendapatkan Rekor MURI. (foto: Amin/TIMES Indonesia)

"Pemeriksaan skrinning ini agar semua masyarakat tahu risiko faktor penyakit dalam tubuh. Karena semua punya resiko bawaan, pada kadar gula darah, jangan sampai melebih ambang batas 120. Jika ditemukan resikonya, maka bisa ditindaklanjuti dengan terapi mandiri atau penanganan lebih di rumah sakit," jelas Sanusi. 

Menurutnya, saat ini sudah ada kecenderungan kadar gula darah masyarakat Kabupaten Malang melebih ambang batas. Hal ini, terutama terjadi di wilayah kecamatan perkotaan, seperti kecamatan Kepanjen dan Gondanglegi. 

"Skrinning ni juga dilakukan serentak di desa-desa, didukung kerja sama dengan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Universitas Ma Chung, UMM, dan STIKES, yang sudah berkeliling melayani pemeriksaan," imbuh Sanusi. 

Selain kegiatan skrining gula darah serentak ini, Kabupaten Malang juga mendapatkan dukungan dari kampus Manchester University Inggris dan George Global University Australia, untuk program Smart Health. 

Dalam program ini, dilakukan riset sekaligus edukasi terkait perilaku hidup sehat dan mencegah faktor pemicu penyakit tidak menular yang berat seperti jantung dan kolesterol, ginjal dan stroke. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES