RSAR Situbondo Sediakan Fasilitas Khusus bagi Caleg Gagal di Pemilu 2024

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Rumah Sakit Abdoer Rahem atau RSAR Situbondo, Jawa Timur, mengumumkan rencananya untuk menyediakan fasilitas khusus bagi calon legislator atau caleg yang gagal dalam Pemilu 2024. Fasilitas tersebut disiapkan bagi caleg gagal, yang menghadapi masalah gangguan mental serta kejiwaan.
Direktur RSAR Situbondo, dr. Roekmy Prabarini, menegaskan kesiapan rumah sakit tersebut dalam menangani pasien yang mengalami gangguan jiwa atau kejiwaan, khususnya bagi caleg yang tidak berhasil dalam Pemilu 2024.
Advertisement
"Dalam seminggu, kami akan membuka Poli Jiwa dari hari Senin hingga Kamis," ujar dr. Roekmy pada Rabu (29/11/2023).
Dikatakannya, peserta Pemilu 2024 yang mengalami depresi berat atau masalah kejiwaan dapat dirujuk ke Poli Jiwa untuk mendapatkan penanganan. Namun, hal ini akan bergantung pada evaluasi kondisi pasien dan hasil pemeriksaan dokter.
"Bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa hingga ke titik tertentu, kami akan memberikan perawatan rawat inap. Sebelumnya, pada Pemilu 2019 dan Pilkada 2020, kami menerima pasien dengan kasus serupa yang identitasnya tetap kami rahasiakan; mereka hanya menjalani rawat jalan," jelasnya.
Roekmy juga menjelaskan bahwa durasi penanganan pasien gangguan jiwa dan depresi bervariasi tergantung pada tingkat kecemasan individu yang berbeda-beda, sambil menggarisbawahi adanya faktor trauma yang memengaruhi proses penyembuhan.
"Setiap orang memiliki tingkat depresi yang berbeda, dan dokter akan melakukan skrining untuk menentukan jenis penanganan yang diperlukan," tambah Direktur RSAR Situbondo itu.
RSUD Abdoer Rahem akan menyediakan total 13 kamar khusus bagi pasien caleg yang tidak berhasil di Pemilu 2024. Terdapat 11 kamar untuk pasien dengan gangguan jiwa berat dan 2 kamar untuk pasien dengan gejala yang lebih ringan. "Poli Jiwa akan dilengkapi dengan 13 kamar untuk keperluan ini," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |