Dawet Kelor, Selain Menolak Sihir Ternyata Juga Bisa Mencegah Stunting
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Daun Kelor, yang dipercaya mampu mengusir sihir dan menangkal kiriman santet atau ilmu hitam, ternyata memiliki banyak keunggulan. Kandungan gizi pada tumbuhan bernama Latin Moringa oleifera ini juga ternyata dapat mencegah stunting.
Sebuah kelompok masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menciptakan solusi kreatif dalam mengatasi masalah stunting dengan menghadirkan salah satu produk olahan unik dari daun kelor. Diantaranya yaitu Dawet Kelor, yang menggabungkan cita rasa tradisional dengan khasiat daun kelor yang kaya akan nutrisi.
Advertisement
Dengan kandungan nutrisi tinggi seperti protein, vitamin A, dan zat besi dalam daun kelor, kudapan khas Jawa Tengah ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan ibu hamil dan bayi umur dua tahun (Baduta).
Project Manager dari Paradigma, sekaligus yang menjadi pendamping kelompok Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Raung, Imam Tarmudi, menjelaskan bahwa Dawet Kelor merupakan inovasi yang menciptakan opsi makanan lokal yang sehat dan lezat sebagai langkah preventif dalam mengurangi tingkat stunting, yang menjadi target utama pemerintah Banyuwangi.
“Dawet Kelor ini sudah diuji dan diteliti oleh ahli gizi, dan dinilai baik karena inovasi olahan kelor ini, terlebih untuk saat ini Banyuwangi juga mengutamakan mengentaskan angka stunting,” ucap Imam pada Senin (11/12/2023).
Produk olahan lain dari Daun Kelor, Inovasi dari kelompok Taman Kehati Raung. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
Dalam pendampingan Kelompok Taman Kehati Raung yang bertempat di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, masih Imam, dalam membuat produk Dawet tersebut sudah dilakukan beberapa kali percobaan hingga mendapat resep yang cocok untuk penyesuaian gizi dan rasa orisinil supaya lebih enak dirasakan.
“Jadi bagaimana rasa dawet tersebut tidak hilang dengan menambahkan unsur daun kelor. Selain itu, juga dihitung kalori untuk menyesuaikan kebutuhan gizinya setiap ibu hamil dan baduta,” ujarnya.
Bukan hanya itu, masyarakat yang tergabung dalam Taman Kehati Raung yang dikembangkan oleh PT Tirta Investama Banyuwangi itu juga membuat aneka produk olahan lain yang berbahan dasar kelor seperti Kue Mawaran dan Kue Kukus berbahan dasar kelor.
“Kalau Dawet Kelor dibuat dengan bahan dasar daun kelor basah, sedangkan kue kering berbahan dasar tepung daun kelor,” jelas Imam.
Selain dari upaya mengatasi persoalan Stunting, Imam mengatakan apabila produk tersebut bisa berkembang dan diminati oleh banyak orang, hal itu juga akan menumbuhkan perekonomian kelompok masyarakat agar lebih mandiri.
Tujuan lainnya juga sebagai upaya yang diharapkan dapat menimbulkan dampak bagi keberlangsungan lingkungan, dengan adanya produk yang dihasilkan kemudian masyarakat juga bisa membudidayakan tanaman di lingkungan mereka.
“Taman Kehati Raung ini sudah menanam sekitar 44 pohon hingga saat ini,” tandas Imam.
Tentu saja, untuk soal rasa dari produk olahan daun kelor berupa Dawet yang diberi nama Moringa Ice Milk Hayati itu cukup pantas dicoba, dengan rasa orisinil susu santan dengan aroma dan sedikit rasa kelor pada dawet, kalian sudah mencicipi dawet yang sehat, bergizi, dan pencegah stunting.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |