Kesehatan

Anak Mendengkur Saat Tidur, Berbahayakah?

Sabtu, 17 Februari 2024 - 02:18 | 51.60k
Ilustrasi anak sedang tidur. (MINISERIES/GETTY IMAGES)
Ilustrasi anak sedang tidur. (MINISERIES/GETTY IMAGES)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Spesialis Anak dan Guru Besar Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, memperingatkan orang tua tentang bahaya mendengkur pada anak saat tidur. Dalam sebuah diskusi daring, ia menekankan bahwa mendengkur tidak boleh dianggap remeh karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.

Mendengkur pada anak sering dianggap sebagai hal yang biasa dan diabaikan oleh banyak orang tua. Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno memperingatkan bahwa mendengkur pada anak sebenarnya dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan mereka. Dalam sebuah diskusi daring yang diadakan di Jakarta, ia mengungkapkan bahwa mendengkur dapat menyebabkan masalah seperti batuk pilek, radang tenggorokan, hiperaktivitas, dan bahkan gangguan perilaku pada anak.

Advertisement

Bambang, yang baru-baru ini menerbitkan buku berjudul "Bahaya Tersembunyi Mendengkur pada Anak" bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menegaskan bahwa mendengkur tidak boleh diabaikan, terutama jika menjadi kebiasaan tidur anak. Ia menyoroti bahwa banyak orang tua tidak menyadari bahaya mendengkur dan menganggapnya sebagai hal yang wajar karena mungkin salah satu dari orang tua juga mendengkur.

"Pada anak, ngorok (mendengkur) itu bisa berbahaya, dia akan gampang menderita batuk pilek, radang tenggorokan, berat badannya tidak naik, mulut berbau, hiperaktif pada siang hari," ujar Bambang di Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Dalam penelitiannya, Bambang menemukan bahwa sekitar 26 persen anak mengalami mendengkur. Oleh karena itu, ia mendorong para orang tua untuk lebih sadar akan gejala-gejala bahaya mendengkur pada anak, termasuk penurunan berat badan, sering mengompol, dan gangguan perilaku. Menurutnya, anak yang mendengkur berisiko mengalami masalah kesehatan yang serius saat dewasa, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Untuk mencegah risiko kesehatan yang berkaitan dengan mendengkur, Bambang memberikan beberapa saran praktis kepada orang tua. Ia menyarankan untuk memerhatikan seberapa sering anak mendengkur dalam seminggu dan mencatatnya untuk konsultasi dengan dokter. Selain itu, ia menekankan pentingnya menghindari pemicu alergi jika anak memiliki alergi, seperti rokok, debu, dan makanan tertentu.

Dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah mendengkur pada anak sedini mungkin, imbuhnya, orang tua dapat mengurangi risiko masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari

Diskusi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya memperhatikan kesehatan tidur anak dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat mendengkur.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES