Kesadaran Kurang, Kematian Akibat Kanker Masih Tinggi di Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi, Dr. Jeffry Beta Tenggara, menyoroti minimnya kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan reguler dan rasa takut sebagai faktor utama yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat kanker.
"Dampak finansial yang terbatas juga mempengaruhi frekuensi skrining kanker, yang pada akhirnya meningkatkan angka kematian karena penyakit ini," ungkap Dr. Jeffry Beta Tenggara dalam pernyataannya di Tangerang pada hari Sabtu.
Advertisement
Beliau menambahkan bahwa faktor lainnya adalah akses terbatas masyarakat terhadap layanan kanker yang memadai dan kekurangan tenaga ahli di bidang tersebut.
"Walaupun telah terjadi kemajuan dalam penanganan kanker, namun masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap layanan kanker yang memadai," tambahnya.
Dr. Jeffry juga menekankan bahwa kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama kematian di kalangan wanita. Namun, deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini.
Menurut data Kementerian Kesehatan, 70% pasien kanker payudara telah memasuki stadium tiga saat terdeteksi. Padahal, prognosis kesembuhan pada stadium awal bisa sangat tinggi, mencapai 90-95% pada stadium 1 dan 70-75% pada stadium 2.
Untuk mengatasi hal ini, program "Semangat Lawan Kanker (Selangkah)" yang menawarkan skrining payudara gratis untuk wanita Indonesia menggunakan alat mamografi, akan dilanjutkan pada tahun ini dengan target 50.000 wanita. Program ini akan dijalankan di 14 RS Siloam yang tersebar di 12 kota.
Caroline Riady, Managing Director Grup RS Siloam, menyatakan bahwa pada tahun 2023, program ini telah berhasil melakukan skrining payudara kepada 12.000 wanita dari 65 desa dan komunitas, dengan sembilan persen di antaranya terindikasi mengidap kanker payudara.
Sebagai survivor kanker payudara, Nunung menambahkan pentingnya skrining atau pemeriksaan dini kanker payudara bagi wanita sebagai tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga.
"Jangan takut untuk memeriksakan diri. Dengan mendeteksi lebih awal, peluang kesembuhan akan semakin tinggi," ungkapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |