Waspada! 58 Warga Bondowoso Terjangkit Chikungunya dalam Dua Bulan

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Di musim hujan seperti saat ini, populasi nyamuk kian bertambah pesat. Oleh karena itu warga Bondowoso diimbau mewaspadai keberadaan nyamuk yang menyebabkan penyakit berbahaya.
Salah satu virus berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk adalah demam berdarah dan chikungunya.
Advertisement
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, selama dua bulan terakhir, 58 warga terjangkit virus chikungunya.
Jumlah tersebut baru diketahui di dua daerah yakni Kecamatan Klabang dan Kota Kulon Kecamatan Bondowoso.
Administrator Kesehatan Ahli Muda Dinkey Bondowoso, Goek Fitri Wulandari menjelaskan, ada beberapa gejala orang yang terjangkit virus tersebut.
Menurutnya, penderita mengalami sakit persendian. Sementara risiko kematian disebabkan virus ini kecil, tetapi penderita akan sulit bergerak.
"Risiko kematiannya kecil kalau Chikungunya dibanding DBD,” jelas dia saat dikonfirmasi.
Dia juga mengungkapkan, penanganan penderita Chikungunya hampir sama dengan penderita demam berdarah.
Pengobatannya pun sesuai dengan gejala yang timbul. Jika merasakan nyeri-nyeri yang diobati nyerinya itu.
“Kalau Chikungunya sendiri nggak ada obatnya. Sama kayak DBD itu terapinya hanya cairan," terang dia.
Ia mengimbau, agar warga mengantisi dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagaimana antisipasi terhadap DBD.
Tetapi ada perbedaan, jika DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti, virus Chikungunya disebabkan gigitan nyamuk Aedes Albopictus.
Menurutnya, kebanyakan nyamuk penyebab demam berdarah ada di dalam rumah. Kalau Chikungunya banyaknya di luar. “Cuma kalau menggigitnya di sekitaran rumah," imbuh dia.
Dia juga mengungkapkan, jika terjadi kasus di suatu wilayah maka pengendalian nyamuk dewasa bisa dilakukan dengan cara fogging. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |