Tips Manajemen Stres dan Emosi Agar Tetap Sehat Selama Puasa Ramadan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puasa Ramadan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, tantangan fisik dan psikologis sering muncul selama bulan suci ini, terutama terkait dengan stres dan emosi.
Menurut Dr. dr. HM Zulfikar As'ad, MMR, Ketua Lembaga Kesehatan PBNU, serta Pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang, "memanaj" atau mengelola stres dan emosi saat puasa bukan hanya penting untuk kesehatan spiritual, tetapi juga kesehatan fisik dan mental.
Advertisement
Berikut tips manajemen stres dan emosi dari Gus Ufik, sapaan akrab Dr. dr. HM Zulfikar As'ad, MMR, Ketua Lembaga Kesehatan PBNU.
1. Mengenali "Trigger Factor" atau "Pemicu" Stres dan Emosi
Sangat penting untuk mengenali apa yang menyebabkan stres dan emosi. Adakalanya stres itu positif, adakalanya negatif. "Ketika kita berpuasa, tubuh kita mengalami perubahan, termasuk perubahan metabolisme dan hormon. Hal ini dapat mempengaruhi emosi kita," ujar Gus Ufik.
Oleh karena itu, mengenali pemicu stres dapat membantu dalam mengontrol emosi.
2. Menjaga Pola Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur yang cukup selama Ramadhan sangat penting. Gus Dokter Ufik menyarankan untuk memanfaatkan waktu setelah tarawih untuk beristirahat agar dapat bangun lebih segar untuk sahur.
"Tidur yang cukup akan membantu memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres," tambahnya. Karena Nabi mengajarkan, bahwa tubuhmu pun punya hak atas dirimu.
3. Nutrisi Seimbang Saat Sahur dan Berbuka
Mengonsumsi makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka penting untuk menjaga energi dan suasana hati sepanjang hari. Dr. Zulfikar menekankan pentingnya makanan yang kaya akan protein, serat, dan air.
"Makanan yang seimbang akan membantu stabilisasi gula darah, yang berpengaruh pada manajemen emosi," jelas Rektor Unipdu Jombang ini.
4. Melakukan Kegiatan Relaksasi
Relaksasi ini misalnya dilakukan dengan menarik napas panjang dan dalam, kemudian diembuskan melalui hidung atau mulut secara perlahan, berulang kali hingga merasa tenang dan lebih rileks. Dapat juga melakukannya sambil memejamkan mata. Apalagi bila kita lakukan sambil berdzikir, maka ini akan sangat membantu dalam mengelola stres dan emosi. Kegiatan ini dapat meningkatkan keseimbangan mental dan spiritual, terutama di bulan Ramadhan.
5. Berolahraga Ringan
Meskipun berpuasa, melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau stretching dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Gus Dokter Ufik menyarankan untuk melakukan olahraga ringan di waktu yang tepat, seperti setelah berbuka puasa atau sebelum sahur.
6. Sosialisasi dan Dukungan Sosial
Berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga atau teman dapat mengurangi perasaan stres dan kesepian. Ini dapat dilakukan misalnya saat berbuka bersama, Taraweh dan kegiatan sosial lain. Gus Dokter Ufik mengatakan, "Dukungan sosial adalah salah satu kunci untuk mengatasi tekanan psikologis, ini dapat kita lakukan selama Ramadhan."
7. Mengelola Waktu dengan Baik
Manajemen waktu yang efektif dapat mengurangi stres. Menyusun jadwal kegiatan harian selama Ramadhan dapat membantu memastikan bahwa ada waktu yang cukup untuk ibadah, kerja, istirahat, dan kegiatan sosial.
8. Mempraktikkan Kepuasan Spiritual
Ramadhan adalah bulan untuk memperdalam spiritualitas. Menurut Gus Dokter Ufik, mengisi bulan suci dengan ibadah dan refleksi dapat memberikan kedamaian batin dan mengurangi stres emosional.
9. Tetap Positif dan Bersyukur
Menjaga pandangan yang positif dan berterima kasih atas segala hal dapat meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres. "Sikap syukur dapat membantu kita melihat segala situasi dalam perspektif yang lebih baik dan mengurangi ketegangan emosional," lanjut pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang ini.
Gus Dokter Ufik mengingatkan, "Puasa Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang penguatan mental, spiritual, dan emosional. Dengan manajemen yang baik, bulan suci ini bisa menjadi sumber kekuatan dan ketenangan bagi kita semua."
Menjalani puasa Ramadan dengan sehat secara fisik dan psikologis adalah penting. Tips yang diberikan oleh Dr. dr. HM Zulfikar As'ad, MMR, tidak hanya membantu dalam manajemen stres dan emosi selama bulan suci, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Melalui pengenalan pemicu stres, menjaga pola tidur, nutrisi seimbang, aktivitas relaksasi, olahraga ringan, dukungan sosial, manajemen waktu, kepuasan spiritual, sikap positif, dan pencarian bantuan profesional jika diperlukan, kita dapat menghadapi tantangan Ramadan dengan lebih baik dan mendapatkan manfaatnya secara maksimal. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |