Mengatasi Sembelit Selama Puasa Ramadan dari Dr. Syifa Mustika
TIMESINDONESIA, MALANG – Selama bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga magrib. Sembelit bisa menjadi masalah yang mengganggu selama periode ini.
Menurut Dr. dr. Syifa Mustika, SpPD-KGEH, pengurus LK PBNU dan dokter spesialis di RSSA Malang, ada beberapa cara efektif untuk mencegah dan mengatasi sembelit selama berpuasa.
Advertisement
1. Penuhi Kebutuhan Cairan
Menghidrasi tubuh adalah kunci utama untuk mencegah sembelit. "Sangat penting untuk mengonsumsi cukup air antara waktu berbuka puasa hingga sahur," ujar Dr. Syifa.
Minum minimal 8 gelas air setiap hari, terutama setelah berbuka dan sebelum sahur, untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
2. Pilih Makanan Berserat Tinggi
Dr. Syifa menyarankan untuk memilih makanan yang kaya serat seperti buah, sayuran, dan biji-bijian. "Makanan berserat tinggi membantu proses pencernaan dan mempercepat pergerakan limbah melalui sistem pencernaan," tambahnya. Mengonsumsi makanan seperti kurma, aprikot, brokoli, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan selama Ramadan.
3. Rutin Berolahraga
Meski berpuasa, aktivitas fisik tetap penting untuk menjaga pencernaan tetap lancar. Dr. Syifa mengatakan, "Berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau melakukan yoga dapat membantu pergerakan usus dan mengurangi risiko sembelit."
Melakukan aktivitas fisik secara teratur setelah berbuka puasa dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.
4. Hindari Makanan Pemicu Sembelit
Terdapat beberapa makanan yang dapat memicu sembelit, seperti makanan yang tinggi lemak dan kurang serat. Dr. Syifa menyarankan untuk menghindari makanan berlemak tinggi, gorengan, dan makanan yang mengandung banyak gula. "Makanan ini dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan sembelit," ujarnya.
5. Jadwalkan Waktu Makan
Mempertahankan jadwal makan yang teratur selama Ramadan juga dapat membantu mencegah sembelit. Dr. Syifa menekankan pentingnya tidak melewatkan sahur karena ini dapat mempengaruhi ritme pencernaan. "Pastikan untuk makan sahur dengan porsi yang cukup dan tidak terburu-buru," kata Dr. Syifa.
6. Konsultasi dengan Dokter
Jika mengalami sembelit yang berkepanjangan atau mengkhawatirkan, Dr. Syifa menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
"Sembelit yang berlanjut dapat menjadi tanda masalah kesehatan lainnya, dan penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Segera konsultasikan ke dokter terdekat," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |