Penuhi Kebutuhan Gizi Anda Selama Bulan Puasa, Begini Tips Dosen Gizi UM
TIMESINDONESIA, MALANG – Ketika puasa Ramadan, kita diwajibkan untuk menahan nafsu makan dan minum. Di Indonesia, durasi berpuasa kurang lebih 13 jam sehingga waktu untuk dapat makan dan minum menjadi terbatas. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa saat bulan puasa jumlah makanan yang masuk berkurang 20 hingga 30 persen. Oleh karena itu, diperlukan siasat agar kebutuhan gizi tetap dapat terpenuhi selama puasa.
Aprinia Dian Nurhayati, S.Gz., M.Si, salah satu dosen program studi Gizi FMIPA UM, memberikan tips agar kebutuhan gizi tetap dapat terpenuhi selama bulan puasa. “Pada prinsipnya, kita hanya menggeser waktu makan utama kita yang biasanya seharian itu ke waktu berbuka dan sahur,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp pada Jumat (29/03/2024).
Advertisement
Menurutnya, memenuhi kebutuhan gizi, baik makro maupun mikro, sangat mungkin dilakukan meski dalam kondisi berpuasa.
Untuk sahur usahakan untuk mengutamakan jenis karbohidrat kompleks dan kurangi makanan dan minuman yang tinggi gula dan garam saat sahur. Kemudian untuk berbuka, pemenuhan kebutuhan gizi bisa dimulai dengan dengan konsumsi cairan atau buah-buahan tinggi cairan seperti semangka agar kebutuhan gula dan cairan tubuh dapat segera terganti.
Tips selanjutnya adalah menghindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak atau disebut juga GGL. Makanan dengan kadar gula, garam, dan lemak yang terlalu tinggi akan memicu rasa haus dan cepat lapar saat puasa. Selain itu, jenis makanan tinggi GGL juga dapat menimbulkan dehidrasi dan sering ingin kencing. Orang dengan kondisi kesehatan tertentu juga perlu melakukan konsultasi baik sebelum puasa maupun saat telah memasuki fase puasa. “Orang dengan penyakit diabetes disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter dan ahli gizi,” saran Aprinia.
Selain terkait dengan asupan makanan untuk pemenuhan kebutuhan gizi, aktivitas saat berpuasa juga perlu diperhatikan. Hal ini penting untuk menghindari dan meminimalisasi kemungkinan untuk sakit. Apabila ingin berolah raga saat puasa, usahakan dilakukan saat mendekati jam berbuka. “Dan jangan lupa selalu cek jumlah (denyut) nadi saat berolahraga agar aman,” imbuh Aprinia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |