Kesehatan

RSSA Malang Tangani Lonjakan Kasus DBD Tiga Kali Lipat, Dua Anak Meninggal

Kamis, 04 April 2024 - 11:20 | 35.13k
RSSA saat memberikan keterangan terkait perkembangan kasus DBD di Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
RSSA saat memberikan keterangan terkait perkembangan kasus DBD di Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang melonjak. Bahkan, yang tertangani oleh Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang melonjak tiga kali lipat sejak Januari 2024.

Konsultan Infant dan Anak RSSA Malang, dr Kurniawan Taufik Kadafi mengatakan, kasus DBD yang tertangani oleh RSSA Malang meningkat setiap bulannya sejak Januari hingga Maret 2024 ini.

Advertisement

"Secara total sampai dengan Maret 2024 ini tercatat ada 118 pasien DBD yang ditangani oleh RSSA. Rinciannya 24 pasien pada bulan Januari, 42 pasien bulan Februari dan Maret 52 pasien," ujar Taufik, Kamis (4/4/2024).

Sementara, Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi Anak, dr Irene Ratridewi mengungkapkan, dari total 118 pasien DBD yang ditangani RSSA Malang sejak bulan Januari 2024, dua diantaranya meninggal dunia.

"Bulan Maret kemarin ada satu, kemudian untuk bulan April baru saja ada satu lagi pasien yang meninggal dunia. Keduanya anak-anak," ungkapnya.

Irene menerangkan, dua anak yang meninggal akibat DBD tersebut termasuk para pasien yang sudah parah, mereka datang ketika kondisi sudah sangat memburuk.

"Jadi pasien DBD yang meninggal, karena datang dengan kondisi yang memang sudah buruk. Ada pasien rujuk yang datang ke RSSA dengan kondisi lebih buruk lagi, sehingga meninggal di IGD," jelasnya.

Dengan begitu, pihak RSSA Malang mengimbau kepada seluruh masyarakat Malang Raya, khususnya Kota Malang untuk mewaspadai gejala awal DBD.

Jika nantinya ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala awal, harapannya segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

"Jika anggota keluarga demam tinggi mendadak terus menerus, kemudian hanya turun sebentar dan tidak pernah mencapai suhu normal, terutama tiga hari awal, maka segera periksa di faskes yang memiliki uji sampel darah," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES