Kesehatan

Ingin Tahu Layanan Anestesi Spinal RSUD Genteng Banyuwangi, Ini Penjelasannya

Kamis, 25 Juli 2024 - 17:12 | 204.51k
Dr. Noverio Haris Setyawan, Sp.An-TI, saat melakukan tindakan Anestesi Spinal terhadap pasien RSUD Genteng, Banyuwangi. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Dr. Noverio Haris Setyawan, Sp.An-TI, saat melakukan tindakan Anestesi Spinal terhadap pasien RSUD Genteng, Banyuwangi. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Rumah Sakit Umum Daerah Genteng (RSUD Genteng), Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berbenah serta meningkatkan pelayanan yang lebih prima. Bicara medis, rumah sakit di bawah kepemimpinan dr. Hj Siti Asiyah Anggraeni, MMRS, FISQua ini juga melayani Anestesi Spinal. Apa itu?

Spesialis Anestesi dan Nyeri Intervensi RSUD Genteng, dr. Yanuarningtyas Sp.An-TI, FIP menjelaskan, Anestesi Spinal merupakan jenis anestesi regional yang dilakukan oleh dokter spesialis anestesi. Tujuannya, untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien, yang rencananya akan menjalani tindakan operasi pada bagian bawah pinggang.

Advertisement

“Anestesi ini cukup aman bagi pasien tertentu, meski beberapa pasien tetap merasakan efek samping ringan setelah prosedur pembiusan dilakukan,” katanya, Kamis (25/7/2024).

Lalu bagaimana proses pemberian Anestesi Spinal?. Anestesi ini akan dilakukan  oleh dokter anestesi melalui suntikan di daerah punggung. Prosedur ini tidak menyakitkan meskipun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien.

Obat biasanya akan bertahan selama satu sampai tiga jam. Dengan dosis yang tepat, dokter akan memastikan anestesi bertahan lebih lama dari durasi operasi yang akan dijalani pasien.

“Perlu diketahui, Anestesi Spinal adalah alternatif, dapat digunakan untuk  operasi di daerah pinggang ke bawah,” beber dokter Yanuarningtyas.

Obat anestesi, lanjutnya, akan disuntikkan di punggung sehingga daerah pinggang ke bawah akan mati rasa. Selanjutnya operasi dapat dilakukan. Penggunaan Anestesi Spinal tergolong aman dan nyaman bagi banyak orang. Tergantung pada kondisi medis dan jenis operasi yang dijalani pasien.

Umumnya, efek samping dari penggunaan Anestesi Spinal adalah munculnya nyeri kepala dan leher setelah 1-2 hari tindakan operasi. Nyeri kepala dan leher ini terutama dirasakan saat pasien berada pada posisi tegak dan akan segera membaik ketika posisi tidur atau berbaring.

“Namun tidak usah khawatir karena efek ini dapat diobati dengan mudah dan bisa sembuh dengan sempurna setelah beberapa hari,” ungkapnya.

Lalu apa yang akan terjadi pada tubuh setelah mendapat Anestesi Spinal?. Menurut dokter Yanuarningtyas, pasca Anestesi Spinal, biasanya tubuh membutuhkan waktu sekitar 4 - 6 jam untuk bisa kembali pulih. Disarankan, untuk memberi tahu perawat apabila ada keluhan selama proses pemulihan ini.

Ketika obat bius mulai dimasukkan, kedua kaki akan terasa hangat dan mengalami kesemutan. Diikuti rasa berat dan pada akhirnya kedua kaki tidak dapat digerakkan sementara waktu. Selain itu, pasien akan mulai merasakan nyeri 4 jam setelah prosedur spinal pada daerah bekas operasi.

Oleh karena itu, obat penghilang rasa sakit melalui infus mungkin dibutuhkan  sebelum rasa nyeri tersebut semakin terasa.

“Apabila hendak menjalani operasi pembedahan yang memerlukan pemberian Anestesi Spinal, pastikan telah bertanya terlebih dahulu pada dokter anestesi saat evaluasi pra operasi,” jelas Spesialis Anestesi dan Nyeri Intervensi RSUD Genteng, dr. Yanuarningtyas Sp.An-TI, FIP.

“Terlebih yang berhubungan dengan apa saja yang perlu disiapkan sebelum, saat pelaksanaan dan setelah tindakan anestesi, sehingga tindakan bedah dapat berjalan lancar,” imbuhnya. (adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES