Kesehatan

Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Blitar Launching Inovasi "RATU SEMUT"

Rabu, 31 Juli 2024 - 10:47 | 54.13k
Bupati Blitar Mak Rini memberikan santunan nutrisi pada bayi stunting di Kecamatan Wates. (FOTO: Dok. Pemkab Blitar)
Bupati Blitar Mak Rini memberikan santunan nutrisi pada bayi stunting di Kecamatan Wates. (FOTO: Dok. Pemkab Blitar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITARPemkab Blitar melaunching Program Orang Tua Asuh Sinergi Menangani Stunting (RATU SEMUT). Program ini merupakan upaya Pemkab Blitar untuk menurunkan angka stunting dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045. 

Inovasi "Ratu Semut" ini berdasarkan program nasional mewujudkan Indonesia Emas 2045 serta masih tingginya angka stunting di wilayah. Kegiatan ini sebagai langkah nyata untuk mengawal dan memastikan seluruh intervensi yang dilakukan berjalan optimal dan tepat sasaran.

Advertisement

Program ini merupakan inovasi Kecamatan Wates dalam upaya penurunan stunting. Setiap anak dengan kondisi stunting memiliki orang tua asuh yang bertugas mendampingi dan memastikan anak asuhnya mendapat penanganan yang tepat sesuai dengan indikator pada saku "Cah Penting"

bayi-stunting-2.jpg

Dalam sambutannya, Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar menucapkan terimakasih atas kerjasama Kecamatan Wates, Puskesmas Wates, Forpimcam, dan seluruh unsur elemen masyarakat atas inisiasi inovasi "Ratu Semut".

Lebih lanjut Mak Rini berharap, akan muncul inovasi-inovasi lain terkait penurunan stunting di wilayah Kabupaten Blitar. Sehingga target zero stunting akan tercapai.

"Saya juga berharap kecamatan lain yang ada di Kabupaten Blitar ini bisa mengikuti jejak Kecamatan Wates untuk berinovasi dalam rangka percepatan penurunan angka stunting," kata Mak Rini, Rabu (31/7/2024).

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Telaga Banyu Urip Desa Mojorejo Kecamatan Wates ini Bupati Blitar juga turut menyerahkan buku pintar/saku orang tua asuh dan paket telur, penyerahan program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), dan penandatanganan komitmen bersama penanganan stunting di Kecamatan Wates.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Blitar untuk menurunkan angka stunting ini. Seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar bekerja sama dengan organisasi wanita yang memiliki banyak anggota hingga tingkat dusun untuk melakukan pengawasan terhadap balita stunting yang menerima bantuan PMT dan susu (PKMK). 

Selain itu, Dinkes Kabupaten Blitar juga berkoordinasi dengan berbagai dinas dan kementerian terkait dengan anak sekolah dan calon pengantin untuk intervensi gizi. Contohnya, program pemberian tablet penambah darah untuk remaja putri, pemeriksaan laboratorium dan fisik untuk calon pengantin, serta edukasi agar ibu yang merencanakan kehamilan tidak mengalami kekurangan gizi, sehingga anak yang dilahirkan tidak mengalami stunting.

Kadinkes Pemkab Blitar, Christine Indrawati mengatakan,  puskesmas berusaha berkoordinasi dengan kecamatan hingga desa untuk mendorong semua keluarga dengan balita agar datang ke Posyandu. 

"Pada bulan Juni lalu, Kemenko PMK meluncurkan program intervensi stunting dengan target 100 persen balita datang ke Posyandu untuk pengukuran, penimbangan, dan pemantauan tumbuh kembang. Kabupaten Blitar hampir mencapai target tersebut," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES