Kesehatan Derap Nusantara

Hindari Obesitas Sejak Dini! Kurangi Konsumsi Minuman Berpemanis Mulai Sekarang

Jumat, 09 Agustus 2024 - 18:35 | 34.11k
Ilustrasi konsumsi minuman berpemanis secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko obesitas (FOTO; Freepik)
Ilustrasi konsumsi minuman berpemanis secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko obesitas (FOTO; Freepik)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dr. Luciana Sutanto, seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, memperingatkan bahaya obesitas akibat konsumsi minuman berpemanis secara terus-menerus. Konsumsi minuman berpemanis berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi.

Terkait hal itu, Luciana mengatakan bahwa konsumsi minuman berpemanis, baik dalam kemasan atau tidak, sama-sama memiliki risiko obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol/trigliseridemia meningkat, asam urat meningkat, hipertensi dan gangguan kesehatan lain.

Advertisement

Khusus bagi anak-anak, ia menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dan murid mengenai makan sehat, sehingga tidak mengonsumsi secara berlebihan. Edukasi sebaiknya berpedoman pada makan sehat dan pola makan gizi seimbang sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). "Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan Pola Makan Gizi Seimbang sesuai dengan anjuran Pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya," ujarnya, Jumat (9/8/2024).

Untuk diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaporkan bahwa 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di RSCM, yang sebagian besar disebabkan oleh konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan secara berlebihan. Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis yang mengandung gula.

Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan. Dr. Luciana menekankan pentingnya edukasi mengenai pola makan sehat dan gizi seimbang, terutama bagi anak-anak.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa sekitar 13 persen populasi Indonesia menderita penyakit gula, dan ini bisa semakin parah jika tidak ditangani. Beliau mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula, termasuk konsumsi minuman berpemanis, sebagai langkah pencegahan penyakit kronis.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES