Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang oleh WHO Disebut Ancaman Kesehatan Global

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut cacar monyet sebagai wabah yang bisa membahayakan kesehatan global. Keputusan ini diambil menyusul wabah infeksi virus tersebut di Kongo, Afrika yang menyebar ke negara-negara tetangga, dan temuan kasus di Eropa, tepatnya Swedia pada Agustus 2024.
Untuk itu, WHO telah meminta setiap negara untuk mewaspadai penyebaran cacar monyet. Di Indonesia, sampai saat ini belum ada temuan kasus cacar monyet. Namun pada tahun 2023 lalu, Kementerian Kesehatan mencatat ada 33 kasus cacar monyet di Indonesia.
Advertisement
Seperti apakah cacar monyet dan apa bahayanya? Berikut penjelasan Kementerian Kesehatan.
Cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.
Penularan melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.
"Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” kata dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dari Kementerian Kesehatan.
Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 16 hari tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari. Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.
Pada fase erupsi atau fase paling infeksius terjadinya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
“Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok,” ucap dr. Syahril.
Upaya pencegahan untuk masyarakat, jika mengalami gejala demam dan ruam harap memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. Masyarakat diimbau mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |