Kesehatan

Bupati Kediri Dorong Peran Orang Tua Cegah Stunting

Selasa, 03 September 2024 - 21:31 | 36.40k
Bupati Kediri saat membuka Jambore Kader Posyandu di Convention hall SLG (Foto/Diskominfo Kabupaten Kediri)
Bupati Kediri saat membuka Jambore Kader Posyandu di Convention hall SLG (Foto/Diskominfo Kabupaten Kediri)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRIBupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menghadiri kegiatan Jambore Kader Posyandu dengan mengusung tema Mewujudkan Transformasi Layanan Kesehatan Menuju Kabupaten Kediri Sehat, yang digelar di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Selasa (3/9/2024).

Dalam kegiatan ini, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan bekal wawasan kepada kader posyandu, bahwa peranan orang tua termasuk seorang ayah mempunyai tugas sangat krusial bagi pertumbuhan anak.

Advertisement

Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri menilai, banyak seorang ayah yang kurang menyadari betapa pentingnya memberikan perhatian terhadap anak. Padahal, masa tumbuh kembang anak tetap membutuhkan peranan ayah setiap harinya.

“Suami selalu menganggap urusan anak itu adalah urusan ibu,” kata Mas Dhito.

Lebih jauh, Mas Dhito memotret, jika tumbuh kembang anak ini sangat berhubungan dengan perkembangan kasus stunting. Di Kabupaten Kediri sendiri, kasus stunting kini masih berada di angka 7,6 persen.

Bupati-Kediri-B.jpgBupati Kediri berfoto bersama Kader Posyandu (Foto/Diskominfo Kabupaten Kediri)

Persentase tersebut terus digeluti untuk menuju target zero digit stunting. Menurut Mas Dhito, untuk menuju target yang diinginkan, sangat membutuhkan sinergi dari berbagai elemen, termasuk peranan kedua orang tua.

“Jangan sampai angka stunting ini kita tekan tapi angka pertumbuhan kasus stunting barunya bertambah,” tegas orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khotib menyebutkan, kegiatan jambore ditujukan sebagai pembekalan kader posyandu dalam peningkatan layanan kesehatan. Menurutnya, kader posyandu harus mempunyai kompetensi dan ketrampilan.

“Pembekalan kompetensi, kembali memupuk semangat persaudaraan para kader posyandu,” sambungnya.

Lebih dari itu, pihaknya menyebutkan, kader Posyandu yang berjumlah 8.715 kader tersebut kini juga telah melaksanakan Integrasi Layanan Primer (ILP) guna menciptakan kader yang berdaya dan berkualitas.

“Dengan adanya ILP, para kader harus menguasai 25 kompetensi,” sambungnya.

Dikatakan Khotib, dalam 25 kompetensi ini para kader diharuskan mampu melaksanakan pendekatan layanan kesehatan terhadap semua siklus kehidupan dan melakukan kunjungan rumah. Mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, hingga lansia. (ADV)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES