Kesehatan

Puskesmas Seluruh Banyuwangi Siap Tekan Angka PTM

Jumat, 13 September 2024 - 00:30 | 33.08k
Kegiatan Workshop Akselerasi Cakupan Standar Pelayanan Minimal Program P2PTM Puskesmas Se-Banyuwangi di Aula Minak Jinggo Kantor Sekda Banyuwangi. (FOTO: Dinkes Banyuwangi For TIMES Indonesia)
Kegiatan Workshop Akselerasi Cakupan Standar Pelayanan Minimal Program P2PTM Puskesmas Se-Banyuwangi di Aula Minak Jinggo Kantor Sekda Banyuwangi. (FOTO: Dinkes Banyuwangi For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Seluruh Puskesmas di Banyuwangi Jawa Timur, terus berkomitmen, selalu berupaya dan siap menjadi ujung tombak dalam menekan angka Penyakit Tidak Menular (PTM).

Diketahui, kasus PTM masih menjadi prioritas masalah internasional maupun di nasional. Dengan angka prevalensi yang cukup tinggi dan terus meningkat sekitar 73 persen di berbagai negara berkembang termasuk di Indonesia.

Advertisement

Program-P2PTM-Puskesmas-Se-Banyuwangi-2.jpg

Adapun dengan proporsi penyakit diantaranya yakni Kardiovaskular 35 persen, Kanker 12 persen, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) 6 persen, Diabetes 6 persen,dan resiko kematian dini lebih dari 20 persen. Karena PTM menjadi atensi serius, WHO sampai menyebutkan jika PTM adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit-penyakit tersebut.

Melihat fenomena tersebut Puskesmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terus memberikan upaya dalam menekan angka PTM khususnya di Banyuwangi.

Salah satu langkah konkrit dalam mewujudkan angka PTM menurun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi memfasilitasinya dengan menggelar kegiatan bertajuk ‘Workshop Akselerasi Cakupan Standar Pelayanan Minimal Program P2PTM Puskesmas Se-Banyuwangi’ di Aula Minak Jinggo Kantor Sekda pada, Rabu (12/9/2024).

Disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banyuwangi, dr. Andriyani Hamzah, MMRS, dalam menekan PTM dibutuhkan komitmen melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian. Termasuk edukasi pentingnya pemahaman secara menyeluruh tentang masalah PTM kepada masyarakat, mulai dari usia anak sekolah sampai usia lansia.

“Adanya pemahaman edukasi PTM dimaksudkan supaya masyarakat menjadi sadar dan lebih waspada sejak dini untuk merubah perilaku dan pola hidup menjadi lebih sehat,” kata dr. Andriyani, Jumat (14/9/2024).

dr. Andriyani berharap, dari kegiatan workshop ini yang mana Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan Kesehatan masyarakat di daerah, harus melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Penguatan jejaring dan kemitraan melalui pemberdayaan masyarakat.

“Bagaimanapun PTM menjadi atensi serius yang perlu diwaspadai, Puskesmas sebagai garda terdepan harus selalu siap dalam menekan penyakit tersebut,” ujarnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan Kebijakan Bupati dan Pemkab Banyuwangi dalam upaya menurunkan angka Stroke, Jantung, gagal Ginjal yang merupakan penyakit PTM. Sehingga dapat menaikkan angka Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan dapat mendorong meningkatnya usia harapan hidup di Bumi Blambangan. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES