Kesehatan

Konsumsi Kopi Secara Moderat Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Jantung Koroner dan Stroke

Minggu, 22 September 2024 - 05:14 | 38.38k
Ilustrasi - Mengonsumsi Kopi (FOTO: Shutterstock)
Ilustrasi - Mengonsumsi Kopi (FOTO: Shutterstock)

TIMESINDONESIA, MALANG – MALANG - Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2022 mengungkap bahwa konsumsi kopi atau kafein secara moderat dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Temuan tersebut didasarkan pada data dari UK Biobank

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan pada 17 September 2024 dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism juga menunjukkan bahwa konsumsi sekitar tiga cangkir kopi per hari atau asupan kafein sebesar 200-300 mg dapat mengurangi risiko terkena kardiometabolik multimorbiditas (CM) hingga 48%.

Advertisement

CM adalah kondisi di mana seseorang memiliki lebih dari satu penyakit kardiometabolik secara bersamaan, misalnya diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, dan stroke. CM semakin sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia populasi di seluruh dunia.  

"Konsumsi kopi atau kafein secara rutin, terutama dalam jumlah moderat, dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap new-onset CM dan dapat berperan penting dalam hampir semua fase transisi perkembangan CM. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi biomarker metabolik yang terlibat dalam hubungan antara konsumsi kopi, teh, kafein, dan CM," demikian kesimpulan hasil penelitan tersebut, dibaca Sabtu (21/9/2024).

Profesor Chaofu Ke dari Universitas Soochow, pemimpin studi ini, menyatakan bahwa konsumsi kopi atau kafein pada level moderat dapat memberikan perlindungan pada hampir semua tahap perkembangan penyakit kardiometabolik.

Menurutnya, mempromosikan kebiasaan minum kopi atau mengonsumsi kafein dalam jumlah moderat pada individu yang sehat dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam pencegahan penyakit tersebut.

Peran Kopi dan Kafein 

Studi ini juga menyoroti bahwa konsumsi kopi dan kafein berhubungan terbalik dengan risiko pengembangan CM pada individu yang belum memiliki riwayat penyakit tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi bisa menjadi bagian dari strategi diet untuk pencegahan penyakit kardiometabolik.

Para peneliti mencatat bahwa orang dengan satu penyakit kardiometabolik memiliki risiko kematian dua kali lipat dibandingkan mereka yang sehat. Namun, mereka dengan CM memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, hampir 4 hingga 7 kali lipat.

Selain itu, CM juga meningkatkan risiko penurunan fungsi fisik dan tekanan mental yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki satu penyakit kardiometabolik.

Meskipun banyak studi epidemiologis sebelumnya yang telah menyoroti manfaat kopi, teh, dan kafein terhadap penyakit kardiometabolik tunggal, pengaruhnya terhadap perkembangan CM masih belum banyak diketahui. Studi ini memberikan wawasan baru dan menegaskan pentingnya pendekatan preventif melalui pola konsumsi kafein yang sehat.

Didukung oleh berbagai lembaga penelitian di China dan Eropa, serta didanai oleh National Natural Science Foundation of China dan proyek penelitian lainnya, studi ini memberikan landasan ilmiah yang kuat untuk mengevaluasi kembali peran kopi dan kafein dalam pencegahan penyakit.

Temuan ini dinilai dapat menjadi panduan bagi kebijakan kesehatan masyarakat ke depannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES