Kesehatan

Dua Penghalang Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kota Batu

Kamis, 26 September 2024 - 20:45 | 35.29k
Dinkes Kota Batu terus mengencarkan PHBS untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. (FOTO; Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Dinkes Kota Batu terus mengencarkan PHBS untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. (FOTO; Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Ada dua hal yang menjadi penghalang pencapaian target Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Batu. Dua hal tersebut adalah tidak tercapainya target pemberian ASI Ekslusif dan masih banyaknya masyarakat yang merokok di dalam rumah.

Hingga akhirnya prosentase target capaian PHBS Kota Batu sebesar 65 persen pertahun belum tercapai.

Advertisement

kualitas-kesehatan-masyarakat-2.jpg

Hingga saat ini masih tercapai sekitar 59 persen karena terhalang dua indikator yang belum terpenuhi yakni target ASI Ekslusif dan tidak merokok didalam rumah.

Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Ahli Muda Dinkes Kota Batu, Ni'matul Khoiriyah mengatakan berbagai sebab yang mengakibatkan target dua indikator PHBS tidak terpenuhi.

Pemberian asi eksklusif cenderung gagal karena terdapat beberapa faktor seperti ibu yang berprofesi sebagai wanita karir. Kesibukannya membuat ASI tidak keluar.

kualitas-kesehatan-masyarakat-3.jpg

Sementara untuk merokok targetnya tidak terpenuhi karena merokok didalam rumah sudah menjadi kebiasaan. "Bayangkan di dalam rumah itu bisa jadi bukan hanya orang dewasa, tapi juga bayi dan anak-anak," ujarnya. 

Sebab itu, Dinkes secara masif melakukan berbagai upaya agar target PHBS terpenuhi dengan cara preventif dan Promotif. 

Salah satu contohnya adalah sudah mulai ada kelompok warga masyarakat yang berinisiatif menyiapkan alat untuk memudahkan mematikan rokok.

Seperti di Desa Mojorejo, disiapkan sebuah wadah kecil berisi pasir di depan pintu masuk. Harapannya kita akan masuk rumah, rokoknya dimatikan terlebih dahulu.

Sekedar diketahui, PHBS ada 10 indikator bahwa kebiasaan ini sudah dilakukan ditengah masyarakat.

Kesepuluh indikator seperti persalinan yang ditangani oleh nakes, pemberian ASI eksklusif, posyandu, penggunaan air bersih, cuci tangan pakai sabun, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk, makanan sehat dan bergizi, melakukan aktifitas fisik dan tidak merokok. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES