Kesehatan

Inovasi dan Fasilitas RSUD Kanjuruhan Atasi Masalah Kesehatan Masyarakat

Senin, 18 November 2024 - 17:45 | 34.93k
Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan, dr Bobi Prabowo, Sp.Em, KEC., M. Biomed, saat menunjukkan alat Catchlab untuk menunjang peningkatan layanan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Urologinefrologi) di RSUD Kanjuruhan. (Foto Amin/TIMES Indonesia)
Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan, dr Bobi Prabowo, Sp.Em, KEC., M. Biomed, saat menunjukkan alat Catchlab untuk menunjang peningkatan layanan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Urologinefrologi) di RSUD Kanjuruhan. (Foto Amin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Keberadaan fasilitas kesehatan (faskes) rumah sakit dengan standar pelayanan dan fasilitas lengkap sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, terus ditingkatkan di Kabupaten Malang. 

Terlebih, dengan jumlah penduduk sangat besar, kini lebih dari 2 juta jiwa, potensi risiko masalah kesehatan tentu cukup tinggi, dan membutuhkan pelayanan yang lebih dengan fasilitas dan penanganan yang tepat. 

Advertisement

Di Kabupaten Malang, kasus penyakit paru-paru dan jantung didapati cukup tinggi. Termasuk, berbagai jenis penyakit degeneratif, masih menjadi ancaman bagi pembangunan derajat kesehatan masyarakat di salah satu daerah terbesar di Jawa Timur ini. 

Realitas ini tentu menjadi tantangan Pemerintah Kabupaten Malang, dengan keberadaan RS pemerintah yang dimiliki. Salah satunya, Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kanjuruhan

Dihadapkan pada hal tersebut, RSUD Kanjuruhan di bawah kepemimpinan Plt. Direktur, dr Bobi Prabowo, Sp.Em, KEC., M. Biomed., berupaya melakukan langkah terobosan besar. Yakni, melakukan pengembangan layanan khusus untuk menangani kasus penyakit jantung dan paru-paru. Ini dilakukannya sejak awal 2024, dimulai dari pembangunan fisik sarana ruangnya pada 2023 lalu. 

Di bawah kepemimpinannya, RSUD Kanjuruhan ditetapkan Kementerian Kesehatan RI sebagai RS Rujukan pengampu, dengan program peningkatan layanan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Urologinefrologi) pada 2024.

"Inovasi yang sudah kami lakukan ini, awalnya berangkat dari banyaknya kasus jantung atau paru-paru yang dialami warga Kabupaten Malang. Namun penanganannya harus tetap dirujuk ke RS TIpe A, seperti halnya RSSA Kota Malang. Dengan pelayanan KSJU Rujukan ini, kini pasien tidak perlu dirujuk lagi ke rumah sakit lain," jelas dr Bobi Prabowo, Senin (18/11/2024).

Karena menangani pasien dari berbagai daerah sekitar, lanjutnya, RSSA Malang menjadi sangat banyak antreannya. Sehingga, resiko pengidap jantung dan paru-paru, juga bisa tidak tertangani cepat dan beresiko kematian sebelum sempat tertangani. 

"Semakin tepat tindakan yang dilakukan, maka akan semakin tinggi pula derajat kesehatan dan angka harapan hidup pasien pascatindakan operasi. Ini semangat kami, untuk terus mengembangkan layanan RSUD Kanjuruhan ini. Salah satunya, meningkatkan pelayanan dengan KJSU," tandasnya. 

Dengan status RS Rujukan pengampu KJSU ini, RSUD Kanjuruhan telah menambahkan alat canggih Cathlab-Neurointervensi kedua untuk pengembangan layanan yang bisa menangani kasus-kasus jantung dan syaraf. 

Menurutnya, dengan alat neuronavigasi, bisa diketahui posisi organ-organ penting lebih presisi, sehingga tindakan medis saat operasi bedah bisa diberikan dengan tepat.

Berikutnya, lanjut dr. Bobi, dengan alat Neuronavigasi, akan bisa diketahui batas-batas kepala atau tulang belakang pada saat dilakukan operasi pembedahan. Alat ini juga dapat memberikan informasi lokasi yang akurat dimana lesi berada. 

"Jadi, dengan alat neuronavigasi, bisa diketahui posisi organ-organ penting lebih presisi, sehingga tindakan medis saat operasi bedah bisa diberikan dengan tepat," jelasnya. 

Fasilitas pengembangan layanan di RSUD Kanjuruhan ini, adalah tambahan alat dan ruang operasi Catchlab untuk penyakit jantung dan saraf (stroke), dengan alat yang lebih canggih dan lengkap. Yakni, cathlab-neurointervensi, alat neuronavigasi, dan ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. 

Dengan alat canggih ESWL, penderita batu ginjal dengan ukuran batu kecil bisa ditangani dengan tidak perlu lagi operasi. Karena dengan alat ini, batu ginjal akan dipecah menjadi lebih kecil, sehingga bisa keluar melalui saluran kemih.

"Beberapa alat catchlab terbaru ini melengkapi alat kesehatan serupa yang sudah ada sebelumnya. Alat baru yang lebih canggih ini punya fasilitas lebih lengkap, sehingga diharapkan punya kemanfaatan jauh lebih baik dengan beberapa keunggulan yang dimiliki," ujar dr Bobi Prabowo. 

Lengkapi Pembakaran Limbah Medis Terbaik

RSUD-Kanjuruhan-2.jpg

Kelengkapan fasilitas pada rumah sakit rujukan tipe B di RSUD Kanjuruhan ini, juga dilengkapi incinerator untuk mengolah secara baik limbah medis. Dengan SOP pengolahan limbah medis melalui alat canggih tersebut, RSUD Kanjuruhan juga telah mendapatkan Penghargaan Gubernur Jawa Timur akhir 2023 lalu, dalam kategori Pelaporan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terbaik. 

RSUD Kanjuruhan juga menerapkan sistem layanan e-medical record rumah sakit, berupa Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) berbasis aplikasi, yang bisa dimanfaatkan calon pasien poliklinik atau yang tengah menjalani rawat jalan. Aplikasi sistem ini juga terkoneksi dengan rekam medik elektronik rumah sakit tersebut. 

Fasilitas pengembangan di RSUD Kanjuruhan yang lainnya, yakni dimilikinya auditorium penunjang untuk fungsi rumah sakit pendidikan. 

Untuk kapasitas pelayanan rawat inap di RSUD Kanjuruhan, menurut Bobi, bisa mencukupi 70 persen lebih dari total 240 bangsal BOR (Bed Occupation Rate) yang tersedia. 

"Dengan pengembangan fasilitas ini, harapannya semakin banyak yang bisa ditangani untuk masalah kesehatan masyarakat," tandasnya. 

dr Bobi menambahkan, sejumlah nakes dokter spesialis disiapkan menangani poli dengan pemanfaatan alat catchlab terbaru tersebut. 

Dia mengatakan, tenaga dokter spesialis RSUD Kanjuruhan yang mendukung layanan baru ini, setidaknya sejumlah 9 (sembilan) dokter spesialis. Masing-masing, tiga dokter baru selesai pendidikan, tiga dokter sedang menempuh pendidikan, dan tiga dokter baru.

Dokter Ahli Emergensi Berkarier Cemerlang

Bobi-Prabowo-2.jpgdr. Bobi Prabowo usai penghargaan Tenaga Medis Teladan Nasional 2024, dari Kementerian Kesehatan RI. (Foto: Dok. Pribadi) 

dr. Bobi Prabowo merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (Perdamsi) sejak pertama kali dibentuk pada tahun 2016, dan terus dipercaya sampai sekarang. 

Kiprah dan terobosan besarnya, juga telah mengantarkan Bobi Prabowo mendapatkan penghargaan Tenaga Medis Teladan Nasional 2024, dari Kementerian Kesehatan RI. 

Penghargaan internasional juga didapatkan RSUD Kanjuruhan dan diterima dr Bobi Prabowo. Yakni, ASEAN Best Choice Hospital Award 2024. 

Selain itu, sebanyak 7 (tujuh) penghargaan nasional juga didapatkan RSUD Kanjuruhan. Dia ntaranya, penghargaan Hospital Excellent Services Award 2024 dan Top BUMD Award yang diperoleh dua kali berturut-turut, 2023 dan 2024. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES