Kesehatan

Kemenkes: Cek Kesehatan Gratis, Upaya Deteksi Dini Penyakit

Senin, 10 Februari 2025 - 13:30 | 17.51k
Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan saat meninjau peluncuran program cek kesehatan gratis di Puskesmas Jatimulya Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/2/2025). (FOTO: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan saat meninjau peluncuran program cek kesehatan gratis di Puskesmas Jatimulya Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/2/2025). (FOTO: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BEKASI – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah preventif untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Program ini berbeda dengan BPJS Kesehatan yang lebih fokus pada pengobatan setelah seseorang jatuh sakit.

"Beda treatment, kalau BPJS Kesehatan itu untuk terapi. Jadi kalau sudah sakit, kemudian pengobatan itu ditanggung dengan asuransi BPJS. Sedangkan ini untuk deteksi dini, untuk pencegahan," ujar Tenaga Ahli Kemenkes Bidang Integrasi Layanan Primer dan Promosi Kesehatan, Indah Suci Widyahening, saat menghadiri program di Puskesmas Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Senin (10/2/2025).

Advertisement

Program ini menyediakan pemeriksaan kesehatan yang disesuaikan dengan kelompok usia. Anak di bawah enam tahun mendapatkan pemeriksaan tumbuh kembang serta deteksi dini gangguan tiroid dan enzim pemecah darah seperti G6PD. Sementara itu, orang dewasa dan lansia dapat menjalani pemeriksaan EKG serta tes laboratorium darah, termasuk deteksi dini kanker.

"Pemeriksaan ini diharapkan bisa mengantisipasi serta mengetahui gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sebelum berkembang menjadi penyakit serius," jelas Indah.

Agar program ini berjalan lancar, Kemenkes meminta puskesmas mengoptimalkan aplikasi Satu Sehat guna mengatur antrean pemeriksaan, sehingga prosesnya lebih efisien dan tidak menimbulkan kepadatan pasien.

Kepala UPTD Puskesmas Jatimulya, Ernida Sianturi, mengungkapkan bahwa waktu pemeriksaan program ini berkisar antara 25-45 menit, mulai dari pendaftaran hingga pemeriksaan selesai.

Setiap harinya, puskesmas melayani 200-250 pasien umum, sementara program CKG dapat menampung hingga 30 orang per hari.

"Kami juga melayani pasien ataupun peserta program ini yang belum melakukan pendaftaran secara online, mereka datang ke sini dan kita akan bantu daftarkan secara offline," kata dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES