Kesehatan

Migrain dan Vertigo Sering Disalahartikan, Ini Perbedaannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 00:13 | 27.75k
Ilustrasi - Sakit Kepala. (FOTO: Parimaya Hospital)
Ilustrasi - Sakit Kepala. (FOTO: Parimaya Hospital)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAMigrain dan vertigo kerap dianggap serupa oleh masyarakat, padahal keduanya memiliki perbedaan signifikan.

Dokter spesialis saraf lulusan Universitas Sam Ratulangi, dr. Jeffry Foraldy Haryanto, menegaskan bahwa kesalahan persepsi ini sering terjadi, di mana seseorang yang mengalami migrain justru menyebutnya sebagai vertigo.

Advertisement

"Nah, ini juga kadang-kadang kalau migrain dan vertigo disalahartikan oleh masyarakat. Keluhannya sebenarnya migrain, tapi disebutnya vertigo," ujar dr. Jeffry dalam wawancara eksklusif bersama ANTARA di Tangerang, Banten, yang dikutip Rabu (12/2/2025).

Sebagai dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Hermina Bitung, dr. Jeffry menjelaskan bahwa migrain adalah jenis sakit kepala yang bisa terjadi di satu sisi kepala, baik kanan maupun kiri, tetapi juga bisa dirasakan di seluruh bagian kepala.

"Ini juga salah satu, bukan miskonsepsi ya, tapi seperti kepercayaan kolektif masyarakat. Oh, kalau saya sakit kepala sebelah itu pasti migrain, padahal tidak selalu seperti itu. Secara karakteristik, migrain itu tidak pasti. Biasanya nyeri kepalanya sebelah, bisa di kanan, bisa di kiri, pindah-pindah juga bisa, atau bahkan seluruh kepala," jelasnya.

Menurutnya, migrain sering kali disertai gejala lain seperti nyeri berdenyut, mual, muntah, hingga mata berkunang-kunang. Ia juga menambahkan bahwa lokasi sakit kepala bisa memberikan petunjuk tentang penyebabnya.

Misalnya, sakit kepala akibat sinusitis umumnya terasa di sekitar hidung dan pipi, sedangkan infeksi telinga bisa menimbulkan nyeri di belakang kepala atau telinga.

Vertigo Bukan Sekadar Pusing Biasa

Berbeda dengan migrain, vertigo bukanlah sekadar sakit kepala, melainkan sensasi pusing yang dapat berupa perasaan berputar, bergoyang, atau tidak stabil.

"Vertigo itu ada dua tipe, yaitu vertigo sentral dan perifer. Vertigo sentral disebabkan oleh masalah di dalam otak, seperti tumor, penyumbatan, atau infeksi," terang dr. Jeffry.

Sementara itu, vertigo perifer merupakan jenis yang lebih umum terjadi. Penyebabnya berasal dari gangguan pada organ keseimbangan (vestibular) yang terletak di dalam telinga.

"Vestibular itu ada di telinga kanan dan kiri. Kalau ada masalah di situ, misalnya akibat penuaan atau pernah mengalami trauma kepala, maka organ ini bisa menjadi overreaktif. Akibatnya, seseorang bisa mudah pusing, terutama saat ada perubahan posisi kepala. Gejalanya bisa disertai mual dan muntah," jelasnya lebih lanjut.

Selain itu, keseimbangan tubuh juga dipengaruhi oleh input dari otot-otot di kaki dan tangan, serta mata.

Oleh karena itu, penggunaan gadget dalam waktu lama dapat menyebabkan pusing karena mata mengalami kelelahan.

"Kalau mata sudah lelah karena terlalu lama melihat layar gadget, itu bisa menyebabkan pusing. Jadi, gangguan input keseimbangan juga berperan dalam vertigo," pungkasnya.

Dengan pemahaman yang lebih jelas mengenai perbedaan migrain dan vertigo, diharapkan masyarakat bisa lebih tepat dalam mengenali keluhan yang mereka alami serta mendapatkan penanganan yang sesuai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES