Kesehatan

Konsumsi Pemanis Buatan Bisa Tingkatkan Risiko Gangguan Jantung

Jumat, 21 Februari 2025 - 13:00 | 24.06k
Minuman yang menggunakan pemanis buatan berpotensi meningkatkan risiko atrial fibrilasi, yaitu kondisi denyut jantung yang tidak teratur.
Minuman yang menggunakan pemanis buatan berpotensi meningkatkan risiko atrial fibrilasi, yaitu kondisi denyut jantung yang tidak teratur.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa minuman yang menggunakan pemanis buatan berpotensi meningkatkan risiko atrial fibrilasi, yaitu kondisi denyut jantung yang tidak teratur.

Melansir dari Medical Daily pada Selasa, atrial fibrilasi dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Advertisement

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), diperkirakan jumlah penderita atrial fibrilasi di negara tersebut akan mencapai 12,1 juta orang pada tahun 2030.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association menemukan bahwa konsumsi minuman berpemanis buatan dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Penelitian yang menganalisis lebih dari 200.000 data diet dan genetik dari UK Biobank ini menunjukkan bahwa mengonsumsi dua liter atau lebih minuman berpemanis buatan setiap minggu dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi hingga 20 persen.

Menurut Kepala Tim Peneliti, Ningjian Wang, individu yang mengonsumsi setidaknya dua liter minuman berpemanis buatan per minggu memiliki kemungkinan 10 persen lebih besar mengalami atrial fibrilasi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya. Risiko ini bahkan bisa meningkat hingga 20 persen jika konsumsi minuman tersebut melebihi dua liter per minggu.

Wang pun merekomendasikan agar konsumsi minuman berpemanis buatan dikurangi atau bahkan dihindari.

"Minuman berpemanis buatan yang rendah gula dan rendah kalori tidak serta-merta lebih sehat. Produk-produk ini tetap memiliki dampak negatif terhadap kesehatan tubuh," ungkapnya. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES