Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke, Ini Fakta Terbarunya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jika Anda berencana mengganti gula dengan pemanis buatan, sebaiknya pertimbangkan kembali keputusan tersebut. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa pemanis buatan yang banyak digunakan dalam soda diet dan makanan tanpa gula lainnya berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Dilansir dari Medical Daily (21/2), studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism mengungkap dampak negatif aspartam terhadap kesehatan kardiovaskular. Dalam penelitian ini, para ilmuwan memberi tikus dosis harian aspartam sebesar 0,15 persen—setara dengan konsumsi tiga kaleng soda diet per hari pada manusia—selama 12 minggu. Hasilnya dibandingkan dengan tikus yang tidak mengonsumsi pemanis buatan.
Advertisement
Meningkatkan Peradangan dan Penumpukan Plak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberi aspartam mengalami peningkatan peradangan serta penumpukan plak lemak yang lebih besar di arteri. Kondisi ini merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Tak hanya itu, kadar insulin dalam darah tikus juga meningkat setelah mengonsumsi aspartam. Para peneliti menegaskan bahwa lonjakan insulin ini berkontribusi terhadap penumpukan plak di arteri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke dalam jangka panjang.
Peringatan dari Para Ahli
Penulis utama studi ini, Yihai Cao, mengimbau masyarakat untuk lebih memahami dampak kesehatan jangka panjang dari pemanis buatan, terutama karena zat ini telah banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman.
Penelitian ini memperkuat peringatan sebelumnya tentang risiko konsumsi pemanis buatan. Meskipun sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula biasa, nyatanya aspartam dan pemanis lainnya dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan jantung.
Sebagai alternatif, para ahli merekomendasikan pola makan alami dengan membatasi asupan gula tambahan, memilih makanan utuh, serta memperbanyak konsumsi air putih dan minuman alami lainnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |